Jurnalis Koran Jakarta Raih Anugerah Diktisaintek 2024
Jurnalis Koran Jakarta, Muhamad Ma'rup (kanan), meraih penghargaan Anugerah Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikstisaintek) 2024, di Jakarta, Jumat (13/12).
Foto: tangkapan layar Muhamad MarupJAKARTA - Jurnalis Koran Jakarta, Muhamad Ma'rup, meraih penghargaan Anugerah Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikstisaintek) 2024. Penghargaan yang diraih yaitu Silver Winner Anugerah Jurnalis untuk kategori Jurnalis Terfavorit.
"Penghargaan yang diberikan ini bukan sekadar pengakuan, tapi juga dorongan untuk terus melangkah lebih jauh demi mewujudkan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing," ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, dalam acara Anugerah Diktisaintek 2024, di Jakarta, Jumat (13/12).
Satryo mengatakan, pihaknya mendukung pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam memperkuat pembangunan SDM melalui pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Dia mengajak pemangku kepentingan, salah satunya media, untuk mewujudkan hal tersebut.
"Saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk memperkuat kerja sama dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi, riset, dan inovasi yang berkelanjutan," terangnya.
Sebagai informasi, penghargaan tersebut diraih atas penilaian terhadap berita yang termuat di Koran Jakarta berjudul "Si ALaDin Angkat Potensi Permukaan Air Laut Dingin untuk Wisata". Artikel tersebut mengulas tentang Sistem Monitoring IoT dan Peramalan Air Laut Dingin (Si ALaDin) yang merupakan karya inovator dari Universitas Diponegoro, Anindya Wirasatriya, dalam rangka mengangkat potensi permukaan air laut untuk wisata.
Si ALaDin dikembangkan untuk memanfaatkan fenomena air laut dingin yang unik di Kabupaten Alor. Ketika fenomena tersebut terjadi, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk mengambil ikan dengan mudah karena ikan dalam kondisi pingsan akibat perubahan suhu. Di sisi lain, lumba-lumba kerap mendekat ke lokasi untuk mencari makan dan menurutnya hal tersebut bisa menjadi potensi wisata.
Si ALaDin merupakan inovasi yang mendapat bantuan Program Dana Padanan-Kedaireka. Inovasi tersebut juga dikerjasamakan dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Alor untuk pemanfaatan fenomena permukaan air laut dingin tersebut.
Salah satu tantangan terbesar dalam penelitian adalah kondisi alam mengingat laut di Alor memiliki arus yang deras. Si ALaDin sendiri memiliki tiga sistem Si ALaDin yaitu dengan dilepas di laut, ditempatkan di dermaga, dan di ujung selat.
Selain membahas tentang hasil inovasi perguruan tinggi, artikel tersebut juga mengulas tentang Program Dana Padanan-Kedaireka telah mampu menjadi daya ungkit kolaborasi riset perguruan tinggi dengan industri. Hal tersebut terlihat dari peningkatan Global Innovation Index Indonesia.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 3 Ekonom Sebut Pembangunan IKN Tahap II Perlu Pendekatan yang Lebih Efisien
- 4 Gugatan Lima Pasangan Calon Kepala Daerah di Sultra Ditolak MK
- 5 Uang Pecahan Seri Anak-Anak Dunia 1999 Tak Lagi Berlaku, Ini Cara Penukarannya
Berita Terkini
- Program Tiga Juta Rumah Topang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Pemerintah Perlu Fokus Awasi Penyaluran Elpiji Subsidi
- Transformasi Keuangan, Holding UMi Bantu 1,84 Juta Nasabah Capai Level Baru
- Ironi, Pemerintah Akan Impor Daging dari India yang Belum Bebas PMK
- DeepSeek dan Qwen sebagai Simbol Revolusi AI Global