Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I Warga Naypyidaw Khawatir Bentrokan akan Merembet ke Ibu Kota

Junta Perkuat Pertahanan di Naypyidaw

Foto : REUTERS/Soe Zeya Tun

Perkuat Pertahanan l Sejumlah polisi berjaga di sebuah posko pemeriksaan di Naypyidaw, Myanmar, beberapa waktu lalu. Untuk mencegah pasukan pemberontak menyusup ke ibu kota yang dikuasai militer, junta telah memperkuat pertahanan di Naypyidaw.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Junta dilaporkan telah mendirikan posko-posko tambahan di pegunungan di sekitar Naypyidaw pada awal November sebagai upaya untuk mencegah pasukan pemberontak menyusup ke ibu kota yang dikuasai militer.

Seorang perwira polisi setempat mengatakan kepadaMyanmar Nowdengan syarat tidak disebutkan namanya bahwa posko-posko tersebut didirikan di Pegunungan Bago Yoma di Kota Lewe dan Pyinmana.

"Langkah-langkah keamanan di Naypyitaw berjalan normal seperti sebelumnya," kata dia, seraya menambahkan bahwa ada perubahan yang dilakukan oleh junta berada di daerah pegunungan yang berdekatan.

Seorang narasumber lokal mengatakan kepadaMyanmar Nowbahwa militer telah mendirikan empat posko pemeriksaan di jalan menuju Pegunungan Bago dan Shan Yoma. Tentara yang berjaga di sana dilaporkan telah memperingatkan mereka yang melakukan perjalanan melalui daerah-daerah tersebut untuk melaporkan setiap penampakan kelompok perlawanan, menurut penduduk lainnya.

Selain menambah posko, pemeriksaan di gerbang tol yang memasuki Naypyidaw pun baru-baru ini semakin diperketat. Sementara bunker, posko pemeriksaan keamanan, dan sejumlah kecil polisi tetap berada di lokasi tersebut, sedangkan tentara yang pernah ditempatkan di sana telah dipindahkan karena militer semakin terdesak oleh pertempuran di berbagai garis depan di seluruh negeri.

Ketika para pemberontak menguasai beberapa kota di Negara Bagian Shan utara dan tentara Myanmar dipaksa untuk mundur, para pegawai negeri sipil di ibukota junta mengatakan bahwa otoritas rezim telah menginstruksikan pasukan untuk memprioritaskan perlindungan terhadap perwira tinggi dan pejabat junta jika terjadi serangan.

"Setelah pertempuran pendudukan kota, orang-orang yang tinggal di Naypyidaw merasa khawatir dan takut bentrokan akan merembet ke ibu kota," kata seorang pegawai negeri kepadaMyanmar Now.

Maung Maung Swe dari NUG mengatakan bahwa junta kemungkinan akan melakukan apa saja untuk melindungi ibu kotanya. "Strategi mereka adalah membentengi Naypyidaw dilaksanakan dengan cara apa pun, bahkan jika itu berarti mengorbankan nyawa tentara dan rakyat. Mereka akan mempertahankan Naypyidaw sampai akhir," ungkap Maung Swe.

Naypyidaw berbatasan dengan Negara Bagian Shan di sebelah timur, wilayah Magway di sebelah barat, Mandalay di sebelah utara, serta wilayah Bago dan Negara Bagian Karen di sebelah selatan. Ada beberapa pasukan perlawanan yang aktif di daerah-daerah ini, termasuk Pasukan Pertahanan Nasional Karenni, Persatuan Nasional Karen/Tentara Pembebasan Nasional Karen, dan berbagai cabang Pasukan Pertahanan Rakyat.

Pernyataan Manila

Konflik di Myanmar yang dipimpin junta militer telah menjadi masalah yang sulit diatasi oleh perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara (Asean) dan hanya sedikit kemajuan yang dicapai menuju resolusi dan meningkatnya pertempuran. Pernyataan itu dikemukakan oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr.

"Ada komitmen dari Asean, tetapi masalahnya rumit, termasuk dampak kemanusiaannya," ucap Presiden Marcos Jr yang berbicara dalam sebuah forum di Hawaii yang disiarkan langsung di Filipina pada Senin.

"Ada banyak dorongan bagi Asean untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, ini adalah masalah yang sangat-sangat sulit," tutur dia.

Pernyataan Presiden Marcos Jr itu dikemukakan karena Filipina akan memimpin Asean pada 2026 setelah menggantikan Myanmar sebagai tuan rumah pada tahun itu.

Presiden Marcos Jr yang mengutip analisis eskalasi yang terjadi baru-baru ini, mengatakan junta telah kehilangan dukungan dari militernya sendiri.Ant/MyanmarNow/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top