Junta Minta Asean Tak Campuri Urusan Internal
Bahas Konflik l Menlu Indonesia, Retno LP Marsudi (kanan), mendengarkan mitranya dari Kamboja, Menlu Prak Sokhonn, yang berbicara membahas konflik di Myanmar, pada pertemuan menlu Asean di kantor Sekretariat Asean di Jakarta pada akhir Oktober 2022 lalu. Pada Kamis (12/1), Kementerian Luar Negeri Myanmar meminta Asean untuk tidak mencampuri masalah internalnya.
Menanggapi rencana Asean, junta di Myanmar memperingatkan agar blok regional itu agar tak merecoki urusan dalam negerinya dan tidak berkomunikasi dengan "kelompok teroris".
YANGON - Junta militer Myanmar telah memperingatkan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) untuk tidak mencampuri masalah internalnya setelah blok regional tersebut mengatakan akan mendirikan kantor utusan khusus untuk menangani krisis pasca-kudeta di negara tersebut.
Sebelumnya pada konferensi pers Rabu (11/1) lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, berjanji bahwa sebagai ketua Asean, negaranya akan bekerja sesuai dengan konsensus lima poin, mengacu pada rencana blok tersebut untuk mengembalikan Myanmar ke jalur demokrasi.
"Kami akan menerapkan konsensus lima poin sejalan dengan prinsip-prinsip dasar untuk menegakkan kepentingan nasional, kedaulatan, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara anggota," demikian pernyataan kementerian luar negeri junta dalam siaran pers pada Kamis (12/1), menanggapi rencana Asean.
Tak hanya itu, junta juga memperingatkan Asean untuk tidak terlibat dengan kelompok teroris dan asosiasi yang melanggar hukum yang ditetapkan oleh pemerintah Myanmar, tetapi tidak menyebutkan kelompok tertentu dalam rilis tersebut.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya