Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Telekomunikasi | Progres Pembangunan Fisik Palapa Ring Paket Timur Capai 91%

Juni 2019, Palapa Ring Terintegrasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pembangunan paket ring untuk wilayah timur tergolong lambat karena medan sangat sulit sehingga diperlukan helikopter untuk mengangkut peralatan menuju titik-titik lokasi pemasangan tower.

BANDUNG - Kementerian Komunikasi dan Informasi optimistis konstruksi fisik Palapa Ring Paket Timur tuntas pada triwulan kedua 2019. Saat ini, progres pembangunan fisik Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai 91 persen persen.

Menkominfo Rudiantara mengatakan optimistis sisa pemasangan kabel optik tersebut tuntas pada Juni tahun ini. "Juni saya kira sudah bisa terintegrasi," ujarnya di temui di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/2).

Program Palapa Ring Paket Timur, meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat dan Maluku. Program ini akan membuka dan memperkuat jaringan telekomunikasi di 35 kabupaten-kota dari Kota Baa di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga ke Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat

Pembangunan paket timur tergolong lambat karena medan sangat sulit. Bahkan, diperlukan helikopter untuk mengangkut peralatan menuju titik-titik lokasi pemasangan tower.

Proyek Palapa Ring ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur). Palapa Ring-Timur akan dibangun sejauh 4.450 kilometer (km) yang terdiri dari submarine cable (jaringan kabel bawah laut) sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 km dengan landing point sejumlah 15 titik pada 21 kota dan kabupaten.

Selain kendala alam, kendala lainnya permasalahan keamanan di salah satu kabupaten lokasi pembangunan. Tantangan lain pada program ini izin lingkungan pada area konservasi yang belum terbit di Laut Sawu, Selat Pantar, Taman Nasional Lorentz, dan Teluk Cendrawasih.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional untuk menghubungkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Proyek KPBU

Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment (AP). Skema AP diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dengan sumber pembiayaannya dari dana kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) atau Universal Service Obligation (USO). Melalui program ini, masyarakat di seluruh wilayah Timur bisa segera menikmati kecepatan akses data yang lebih merata.

Pembangunan jaringan serat optik nasional akan menjangkau 440 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Jaringan tersebut berkapasitas 100 GB dan bisa dikembangkan lagi (upgradeable) menjadi 160 GB dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core).

Sebelumnya, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif meyakini dengan dibangunnya proyek Palapa Ring ini, ke depan harapan Indonesia merdeka sinyal 2020 dapat terealisasi. Area blank spot (titik tak bersinyal) yang selama ini menjadi permasalahan utama telekomunikasi di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar tak terjadi.tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top