Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pergantian Pemimpin I Australia Terus Alami Pasang Surut Kepemimpinan

Julie Bishop Berhenti Jadi Menlu

Foto : AFP/LUDOVIC MARIN
A   A   A   Pengaturan Font

Krisis kepemimpinan politik di Australia ini tak hanya memperlihatkan perebutan pengaruh antara dua partai besar yaitu Liberal dan Buruh, namun soal bagaimana pandangan politisi dan pemilik suara terhadap kaum perempuan dalam kekuasaan.

SYDNEY - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, pada Minggu (26/8) menyatakan keluar dari susunan kabinet.

Posisi yang ditinggalkan Bishop itu, kini telah diisi oleh Marise Payne. Penunjukan Payne diumumkan tak lama setelah Bishop menyorongkan surat pengunduran dirinya. Payne sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan Australia.

Mundurnya Bishop terjadi setelah terjadi pelengseran Malcolm Turnbull sebagai Perdana Menteri Australia dalam pemilihan ketua Partai Liberal pada akhir pekan lalu dan Bishop yang jadi salah satu kandidat, gagal untuk menggantikan posisi Turnbull.

"Saya akan mengundurkan diri dari posisi saya di kabinet sebagai Menteri Luar Negeri," kata Bishop dalam pernyataan resminya.

Selain menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Australia, Bishop juga memegang posisi wakil ketua di Partai Liberal Australia. Sayangnya dalam pemilihan ketua Partai Liberal yang digelar pada Jumat (24/8), Bishop hanya menerima sedikit dukungan dari rekan-rekannya di partai yaitu hanya 11 suara dari total 85 suara yang diperebutkan.

Sebelumnya publik di Australia banyak menjagokan Bishop sebagai PM Australia untuk menggantikan Turnbull.

Setelah Turnbull dilengserkan, jabatan PM Australia kini dipegang oleh mantan Menteri Keuangan, Scott Morrison. Dalam pemilihan Jumat lalu, ada 3 kandidat yang memperebutkan kursi PM Australia yaitu Morrison, Bishop, dan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton.

Dalam percakapan di media sosial dari kelompok anggota Partai Liberal yang dibocorkan kantor berita Australian Broadcasting Corporation edisi Minggu, menunjukkan telah ada tekanan agar tak memilih Bishop dan seruan agar mereka mendukung Morrison, yang akhirnya keluar sebagai pemenang dalam pemilihan ketua Partai Liberal.

Pasang Surut

Australia terus mengalami pasang surut kepemimpinan politik dan dalam periode 11 tahun terakhir telah terjadi 6 kali pergantiaan jabatan perdana menteri.

Krisis kepemimpinan politik di Australia ini tak hanya memperlihatkan perebutan pengaruh antara dua partai besar yaitu Liberal dan Buruh, namun soal bagaimana pandangan politisi dan pemilik suara terhadap kaum perempuan dalam kekuasaan.

Salah satu korban politik yaitu ketika Partai Buruh diketuai seorang perempuan yaitu Julia Gillard yang jadi PM Australia perempuan pertama. Dibawah kepemimpinannya, PM Gillard kerap mendapat serangan kebencian terhadap perempuan dan kerap jadi sorotan media internasional ketika berhadapan dengan ketua oposisi Liberal yaitu Tony Abbott di parlemen pada periode 2012.

Dari total 18 anggota kabinet Australia pimpinan PM Abbott pada 2013, Bishop adalah satu-satunya perempuan yang mendapat jabatan menteri dan ia merupakan menteri senior dalam kabinet pimpinan PM Turnbull.

Tahun lalu Bishop, 62 tahun, menyatakan bahwa dirinya "kesepian" karena ia merupakan satu-satunya perempuan di kabinet. Ia juga kerap mengeluhkan ide-idenya dicontek oleh rekan-rekannya dan Bishop menyatakan muak atas semua hal itu.

Bishop sendiri adalah Menteri Luar Negeri Australia perempuan pertama dan satu-satunya perempuan yang bisa duduk sebagai wakil ketua Partai Liberal. Sebagai Menteri Luar Negeri, prestasi Bishop bahkan diacungi jempol oleh mantan PM Turnbull dan politisi oposisi dari Partai Buruh, Penny Wong.

"Ia adalah contoh perempuan yang menginspirasi baik di Australia maupun di seluruh dunia," cuit Turnbull di media sosial Twitter.

"Ia tak kenal lelah dan amat menjunjung tinggi etika kerja. Komitmennya untuk membela Australia di dalam maupun di luar negeri tak perlu diragukan lagi," komentar Penny Wong.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top