Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jonas Vingegaard dan Tadej Pogacar Bakal Bersaing Ketat di TdF 2023

Foto : Anne-Christine POUJOULAT / AFP

Pimpin Klasemen Sementara I Pembalap Denmark dari Jumbo-Visma, Jonas Vingegaard (kiri), pembalap Slovenia dari UEA Team Emirates, Tadej Pogacar pemimpin klasemen sementara dan pembalap Prancis dari Groupama-FDJ, David Gaudu bersepeda di kilometer terakhir etape ke-7 balap sepeda Paris - Nice ke-81, 143 km antara Nice dan Col de la Couillole, dekat Col de la Couillole, Prancis tenggara, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

BILBAO - Juara bertahan Jonas Vingegaard akan memulai langkahnya mempertahankan gelar juara Tour de France (TdF) dari pelabuhan Bilbao di Basque, Spanyol, Sabtu (1/7). Etape pertama itu menjadi pembuka petualangan 21 hari melintasi tanjakan, dataran dan gunung berapi yang tidak aktif di rute sejauh 3.404 km menuju Paris.

Ada sebanyak 30 tanjakan di rute pegunungan diperkirakan akan memberi Vingegaard dari tim Jumbo-Visma keunggulan atas juara dua kali dari tim UEA Tadej Pogacar. Dalam balapan tahun lalu, kekuatan kolektif tim Jumbo membantu Vingegaard asal Denmark, yang lebih tangguh di tanjakan terberat dan berhasil mengungguli Pogacar di rute pegunungan.

Pogacar finis pertama tahun sebelumnya dengan Vingegaard kedua. Balapan tahun ini akan menjadi persaingan ketiga mereka. Pogacar memenangkan kejuaraan nasional balap sepeda jalan raya di Slovenia hari Minggu dan mengatakan itu adalah ujian yang bagus untuk kakinya menjelang Tour de France.

"Saya senang bisa berhasil. Itu tes bagus sebelum TdF. Kaki saya cukup kuat," ujar Pogacar. Sekarang, saya akan beristirahat sebelum berangkat ke Bilbao untuk memulai," sambungnya. Pembalap Prancis Romain Bardet mengatakan bakal ada persaingan ketat antara Vingegaard dengan Pogacar.

"Ini akan menjadi pertarungan indah, terutama jika mereka berdua 100 persen. Ada banyak orang yang mencari celah dengan mengikuti tepat di belakang mereka," ujarnya. Dari sejarah panjang TdF, juara ditentukan di Pegunungan Alpen. Banyaknya trek menanjak sudah dapat terlihat sejak awal.

Grand Depart (etape pembuka) akan dilakukan di wilayah Basque, Spanyol, dengan dua etape berat yang menyajikan sejumlah tanjakan pendek. Etape satu dimulai dan berakhir di Bilbao, dengan jalur-jalur pegunungan yang akan menjadi arena bertarung untuk menentukan siapa pemilik pertama kaus kuning TdF 2023.

Etape kedua dari Vitoria-Gasteiz menuju San Sebastian, Spanyol, menjadi etape terpanjang di tur tahun ini, dengan jarak 209 kilometer. Di etape ketiga dan keempat, para sprinter dapat memaksimalkan potensinya karena trek yang akan dilalui cenderung datar. Setelah dua etape yang datar, para pembalap kemudian harus berjuang di Pegunungan Pyrenees, yang biasanya baru menjadi tempat balap di fase menengah.

Penampilan para pembalap di Col d'Aspin dan Col du Tourmalet sebelum finis di Cambasque plateu, berpeluang memberi gambaran awal mengenai hasil akhir balap. Panitia pelaksana TdF tahun ini dapat meyakinkan para pejabat daerah di Auvergne, untuk mengizinkan balapan itu melewati salah satu jalur tanjakan legendaris, Puy de Dome.

Jalur tanjakan sejauh 13,3 kilometer itu akan kembali dilewati para pembalap setelah 35 tahun tidak dipakai, untuk mengakhiri etape kesembilan. Hari besar Prancis, Bastille Day, yang akan berlangsung 14 Juli 2023 juga menjadi warna tersendiri bagi TdF. Demikian pula tahun ini, dalam tiga hari para pembalap akan berlomba di jalur-jalur tanjakan yakni di Pegunungan Jura dan Pegunungan Alpen. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top