Jokowi Targetkan Raih Suara 75 Persen Lebih di Tegal

TEGAL - Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), memberikan target 75 persen suara kepada para pendukungnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April mendatang. Target tersebut diberikan karena pada pemilihan tahun 2014, di Kabupaten Tegal, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapatkan 63 persen.

"Melihat antusiasme seperti ini, meskipun kehujanan, tidak ada yang bergerak satu senti pun ke arah lain. Saya ingin di Kabupaten Tegal dan sekitarnya dapat 75 persen ke atas. Yang setuju silakan tunjuk jari, yang setuju angkat jempol," kata Jokowi saat Kampanye Terbuka di hadapan ribuan massa pendukung yang berada di Lapangan Sepak Bola Dukuh Salam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (4/4).

Ribuan massa pendukung juga tetap bertahan mendengarkan kampanye dan orasi Jokowi meski hujan turun deras dan membuat basah kuyup para pendukung. "Kertas sambutannya basah semua," ucap Jokowi yang langsung disambut gelak tawa ribuan orang yang hadir mengikuti kampanye terbuka.

Tidak hanya Tegal, Jokowi juga meminta para pendukungnya di Kabupatan Banyumas untuk membantu memenangkan dirinya bersama KH Ma'ruf Amin pada pilpres. Jokowi pun memberikan target suara minimal 80 persen di Kabupaten Banyumas.

Permintaan tersebut bukan tanpa alasan, karena Jokowi melihat sendiri ramainya dukungan terhadap dirinya saat menggelar kampanye terbuka di Lapangan Sasana Mandala Krida, GOR Satria Purwokerto, Banyumas.

"Saya melihat pagi hari ini begitu sangat militan banget, sangat antusias seluruh warga yang mendukung. Oleh karena itu, saya sampaikan minimal 80 persen (suara), enggih (iya)," ucap Jokowi. Jokowi lalu menyampaikan bahwa Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 sempat meraih suara hingga 64 persen di Banyumas, sehingga target 80 persen diyakininya bisa tercapai.

Jaga Semangat

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta kepada para pendukungnya untuk terus menjaga semangatnya. Terlebih, sudah mendekati pemungutan suara. "Tanggal 17 April tinggal dua minggu lagi. Jaga semangatnya seperti ini. Kawal semuanya yang ada di kampung, yang ada di desa, yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Jokowi.

Sementara itu, saat berada di Masjid Agung Brebes, Kamis petang, Jokowi menyesalkan adanya penolakan kedatangan cawapres ke suatu daerah karena beda pilihan politik. "Ada cawapres yang datang ke sebuah provinsi ditolak, janganlah. Ini kan pesta demokrasi. Perbedaan itu biasa dalam pesta demokrasi," katanya.

Menurut Jokowi, dalam pesta demokrasi, beda pilihan merupakan hal yang biasa dan wajar saja. "Jadi, jangan sampai karena beda pilihan di pilpres, terus antartetangga enggak saling omong, antarkampung enggak saling bicara, kemudian ada calon presiden yang datang kemudian ditolak, janganlah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

fdl/AR-2