Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jokowi Sebut Riau Perlu Bangun RS Jantung dan Kanker

Foto : BPMI Setpres/Laily Rachev

Presiden Jokowi berkunjung ke RSUD Arifin Achmad di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu (4/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

PEKANBARU - Presiden Jokowi mengatakan di Provinsi Riau perlu dibangun Rumah Sakit (RS) khusus untuk melayani penderita penyakit jantung dan kanker untuk mengurangi warga Riau yang berobat ke luar negeri.

"Kebutuhan RS jantung dan kanker Baru saya bicarakan tadi dengan Pak Gubernur Riau, lahannya dicadangkan oleh Pemrov Riau sedangkan pembangunan gedungnya akan didanai oleh Pemerintah Pusat," kata Presiden Jokowi, saat melakukan kunjungan kerja perdana tahun 2023 di Riau, Rabu (4/1).

Presiden Jokowi mengatakan dengan adanya rumah sakit khusus tersebut masyarakat di Provinsi Riau dapat merasakan memanfaatkan sekaligus mengurangi warga yang berobat ke luar negeri.

Ia menyebutkan, dari Kementerian Kesehatan sudah membantu perawatan khusus jantung untuk kanker.

"Tahun 2023 akan segera kita siapkan alat-alat kesehatannya. Artinya kita ingin mengurangi sebanyak-banyaknya warga Provinsi Riau yang berobat ke luar negeri," katanya.

Sebelumnya anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati Rahmat mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahcmad menjadi pusat pengobatan kanker dan jantung di Provinsi Riau untuk wilayah Sumatera sekaligus menjadi RS Pendidikan.

Terkait dorongan itu pihaknya telah menggelar rapat kerja dengan RSUD AA selanjutnya meminta manajemen RSUD AA milik pemerintah itu menyiapkan rancangan besar kebutuhan infrastruktur dan peralatan medis.

"Dengan demikian RSUD AA sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan milik pemerintah di Provinsi Riau harus didukung penuh untuk menjadi RS tipe A tentunya harus dengan kesiapan infrastruktur sarana dan prasarana yang sangat baik," katanya.

Saat ini di RSUD AA baru memiliki sebanyak 518 tempat tidur dengan rasio jumlah pasien rawat inap 142.000 jiwa per tahun. Kondisi tersebut dinilai masih jauh dari cukup.

"Secara otomatis, konsekuensi dari penambahan tempat tidur adalah penambahan peralatan medis dan tenaga medis. Jadi pelayanan masih harus ditingkatkan antara lain melalui pengajuan penambahan tenaga medis," kata Ade Hartati.

Selain itu tambah Ade, Pemprov Riau juga sudah menyurati pemerintah pusat untuk penambahan tenaga medis, penambahan fasilitas lain seperti ruang ICU, NICU, ruang operasi dan lain-lainnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top