Jokowi Sebut Paling Enak Mengambinghitamkan Presiden
Presiden Joko Widodo
Dengan nada bercanda, Presiden Jokowi bahkan menyebut malah khawatir bila nanti ada partai yang gagal koalisi malah juga akan menuduh Istana. "Gagal koalisi nanti yang dituduh Istana lagi. Ini Istana ini, Istana, Istana.
Padahal, kita itu tidak ngerti koalisi antarpartai, antarketua partai yang ketemu," ungkap Presiden.
Tuduhan juga mungkin akan kembali dilakukan bila ada tokoh yang tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden. "Mungkin, untuk pilpres, nanti bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lha urusannya apa dengan saya? Hati-hati karena ini yang ingin ikut pilpres 'kan banyak, padahal calonnya tidak tahu bisa empat pasang, tiga pasang, atau dua pasang. Enggak ngerti kita," kata Presiden.
Presiden pun mengajak agar semua pihak berpikir dengan akal sehat. "Apakah
semudah itu partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah? 'Kan tidak, partai itu orang-orang pintar semua, masa gampang sekali digitukan? 'Kan tidak munkin," tambah Presiden.
Pemilu Damai
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta Partai Hanura berkontribusi menjaga Pemilu 2024 berjalan damai dan berkualitas tanpa politisasi agama dan politik identitas. "Yang paling penting saya minta Hanura harus juga ber-
kontribusi agar pemilu mendatang ini berjalan dengan benar-benar damai dan makin berkualitas. Tidak ada lagi nanti politisasi agama, tidak ada lagi politik SARA, tidak ada lagi politik identitas, karena kita semua ingin Pemilu 2024 berkualitas," ujar Presiden.
Sementara itu, Ketua Umum Oesman Sapta Odang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atas kerja kerasnya membangun bangsa dengan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Tanah Air sehingga terjalin konektivitas ekonomi di setiap daerah.
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya