Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Nasional

Jokowi: Rakyat Ingin Lebih Banyak Infrastruktur

Foto : istimewa

BERI PENJELASAN - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno (kiri), dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menjawab wartawan usai Salat Jumat di Masjid Baitussalam, Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (29/3) siang.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR -Presiden Joko Widodo menyebut masyarakat menginginkan lebih banyak infrastruktur dibangun oleh pemerintah. Keinginan tersebut ditangkap oleh calon presiden petahana itu selama berkampanye menyapa masyarakat, lima hari terakhir.

"Banyak (masukan), terutama keinginan membangun infrastruktur yang berkaitan dengan jalan, dengan bandara, dengan pelabuhan, jalur kereta api, semuanya masih larinya daerah masyarakat itu masih ke pembangunan infrastruktur dan perbaikan infrastruktur," kata Jokowi, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (29/3). "Dan memang kebutuhan itu kita lihat di lapangan, masih sangat banyak sekali," tambahnya.

Jokowi sebelumnya melakukan kampanye terbuka ke berbagai daerah berturut-turut sejak Minggu (24/3) hingga Kamis (28/3). Daerah yang dikunjungi Jokowi mulai dari Banten, Jember, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, hingga Mamuju. Namun, pada hari keenam kampanye terbuka, Jokowi memilih untuk berkantor di Istana Bogor.

"Menyelesaikan hal-hal yang sifatnya administratif, kan banyak yang harus ditandatangani, banyak harus dicek, terutama berkaitan dengan administrasi pemerintahan. Mulai dari pagi tadi urusannya itu," kata Jokowi.

Calon presiden no urut 01 ini terus mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dan tidak golput saat pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) pada 17 April 2019. "Ya, di setiap forum-forum besar, forum sedang dan kecil, selalu saya sampaikan jangan sampai, jangan biarkan satu orang pun golput, jangan sampai biarkan satu orang pun golput," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan tidak menggunakan hak pilih itu sangat merugikan. Apalagi pemilu yang akan dilaksanakan itu adalah pemilu serentak, pemilihan presiden dan pemilihan angota dewan.

"Pemilu (baik) pileg dan pilpres ini menghabiskan biaya yang triliunan, sangat rugi, rugi besar kalau tidak menggunakan hak pilih kita karena ini menentukan arah negara ini ke depan," ucap Jokowi. fdl/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top