Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tanwir Muhammadiyah

Jokowi: Beragama Mesti Mencerahkan

Foto : SETKAB.GO.ID

LAHIRKAN TOKOH BANGSA - Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kedua dari kiri), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (kiri), dan Ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah Bengkulu Syaifullah memukul bedug tanda pembukaan Sidang ke-51 Tanwir Muhammadiyah, di Balai Raya Semarak, Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Jumat (15/2). Pada acara itu, Presiden menyampaikan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa.

A   A   A   Pengaturan Font

BENGKULU - Presiden Joko Widodo menyatakan beragama yang mencerahkan sebagaimana tema rapat koordinasi atau tanwir pengurus pusat Muhammadiyah merupakan hal yang sesuai dengan kehendak rakyat saat ini.

"Saya kira sudah disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah bahwa tema tanwir ini adalah Beragama yang Mencerahkan. Nah, itu sama saya kira dengan kehendak dari masyarakat dan juga pemerintah, yakni beragama yang mencerahkan," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam Tanwir Muhammadiyah ke-51, di Bengkulu, Jumat (15/2).

Jokowi mengatakan masyarakat idealnya merasakan kehidupan beragama yang mencerahkan sehingga suasana tetap kondusif meskipun menjelang bulan politik. Oleh karena itu, ia menilai tema tersebut sangat sesuai dengan kondisi yang berkembang di kalangan masyarakat saat ini.

"Saya kira masyarakat kan juga merasakan semuanya, sehingga saya kira Tanwir Muhammadiyah 2019 ini mengambil tema itu sudah sangat tepat, Beragama yang Mencerahkan," kata Kepala Negara.

Pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan terima kasih pada Muhammadiyah yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa sekaligus meneguhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Kita rakyat Indonesia sangat berterima kasih kepada Muhammadiyah yang berjuang untuk kemerdekaan negara ini dan meneguhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top