Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi di Inggris

Johnson Tantang Hunt Soal Pelaksanaan Brexit

Foto : AFP/Paul ELLIS, Odd ANDERSEN
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris dan mantan Wali Kota London, Boris Johnson, pada Selasa (25/6) menantang rivalnya dalam perebutan kursi kepemimpinan di Inggris, Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt, untuk memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) yang rencananya terjadi pada pengujung Oktober nanti, dengan segala konsekuensinya, dengan atau tanpa kesepakatan.

"Kita tak boleh menunda lagi (pelaksanaan Brexit)," cuit Johnson di media sosial.

Tantangan itu dilontarkan lewat sebuah surat yang dilayangkan pada Hunt setelah rival Johnson itu mencecarnya karena mencoba mengelak pemeriksaan terkait laporan cekcok mulut antara Johnson dan kekasihnya, Carrie Symonds, yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Hunt sempat menyebut Johnson seorang pengecut karena mengelak untuk berhadapan dengannya dalam sesi debat satu lawan satu di televisi, setelah terkuaknya insiden cekcok mulut itu.

Hunt menjawab tantangan dengan mengajukan pertanyaan mengapa Johnson menolak menghadiri debat di Sky News TV yang telah direncanakan pada Selasa malam. "Mengapa tidak mau berdebat malam ini dan saya akan memberimu jawaban yang lengkap dan jujur," ucap Hunt di media sosial.

Sebelumnya, Johnson telah mengkampanyekan dirinya sebagai pemimpin karismatik untuk membawa Inggris melewati masa-masa sulit, terlepas dari pertanyaan mengenai kompetensinya dan retorika populis.

Namun setelah beberapa pekan, Johnson menghindari wawancara media dan hal ini menyebabkan Johnson dituding menghindari pemeriksaan.

Johnson diminta untuk menjelaskan skenarionya mengenai Brexit dan mengenai perselisihannya dengan kekasihnya. Johnson lalu menjelaskan rencananya soal Brexit dalam sejumlah sesi wawancara ada Senin (24/6) malam dan Selasa, namun ia menolak membahas soal kehidupan pribadinya.

Menyoal Tenggat

Johnson adalah kandidat favorit untuk menggantikan Theresa May sebagai pemimpin Konservatif dan sebagai Perdana Menteri Inggris. Saat ini, baik Johnson maupun Hunt tengah berjuang untuk mendapatkan suara dari sekitar 160.000 anggota Partai Konservatif, dimana pemenang akan diumumkan pada 23 Juli mendatang dan mulai menjabat sebagai PM Inggris pada 24 Juli.

Johnson adalah seorang juru kampanye terkemuka untuk Brexit saat referendum Uni Eropa 2016, sementara Hunt mendukung agar Inggris tetap bersama UE, sikap yang bertentangan dengan sebagian besar anggota Konservatif yang bersikap euroceptic (skeptis terhadap UE). ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top