Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi di Inggris

Johnson Janjikan Atasi Migrasi Pasca-Brexit

Foto : AFP/Dominic Lipinski

Kampanye Johnson l Boris Johnson duduk di kursi anjungan kapal feri Isle of Wight saat kampanye di wilayah Portsmouth, Inggris, pada Kamis (27/6). Dalam kampanye itu, Johnson mengatakan jika ia terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris, maka ia akan memperkenalkan sistem berbasis poin baru dalam mengendalikan migrasi pasca-Brexit.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Kandidat pemimpin Inggris, Boris Johnson, pada Kamis (27/6), berjanji untuk memperkenalkan sistem berbasis poin baru dalam mengendalikan migrasi setelah Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit). Johnson pun berencana untuk menangani masalah utama dari referendum Uni Eropa (UE).

"Saya akan melindungi hak-hak lebih dari tiga juta warga UE yang saat ini tinggal di Inggris, bahkan jika negara kita meninggalkan UE tanpa kesepakatan pada 31 Oktober 2019," kata Johnson.

Dalam pengumuman kebijakan spesifik pertamanya, Johnson bersumpah untuk memperkenalkan sistem imigrasi berbasis poin yang diadopsi dari Australia. Secara umum, sistem semacam ini memungkinkan menerima migran yang memenuhi kriteria tertentu seperti kualifikasi, pekerjaan, dan keterampilan bahasa.

"Kita harus jauh lebih terbuka bagi imigran berketerampilan tinggi seperti para ilmuwan," ucap Johnson. "Tapi kita juga harus meyakinkan publik bahwa ketika kita meninggalkan UE, kita memiliki kendali atas jumlah imigran tidak terampil yang datang ke Inggris. Kita harus lebih keras terhadap mereka yang menyalahgunakan keramahan kita. Negara-negara lain seperti Australia memiliki sistem yang hebat dan kita harus belajar dari mereka," imbuh dia.

Saat ini Johnson tengah bersaing dengan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt, untuk mengambil alih jabatan perdana menteri dari tangan Theresa May, setelah May gagal membawa Inggris keluar dari UE tepat waktu. Johnson adalah juru kampanye untuk Brexit selama referendum 2016, dan janji kampanye kuncinya adalah mengambil alih kendali atas perbatasan Inggris.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top