Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jin BTS Wajib Militer, Penggemar Indonesia Sewa Mobil untuk Lihat Kamp Pelatihan

Foto : VoA/AP
A   A   A   Pengaturan Font

Personil BTS, Kim Seok-Jin atau Jin, resmi mengikuti wajib militer Korea Selatan (Korsel). Puluhan wartawan dan penggemar, termasuk yang berasal dari Indonesia ikut hadir, bahkan sewa mobil dari Seoul yang berjarak 1,5 jam untuk datang ke kamp pelatihan itu.

Anggota tertua dari kelompok K-pop BTS, Kim Seok-Jin yang akrab disapa Jin, memulai wajib militernya selama 18 bulan di kamp pelatihan garis depan Korsel, Selasa (13/12). Para penggemar dan sejumlah media ikut berkumpul di dekat pangkalan militer itu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada bintang favorit mereka.

Keenam anggota BTS lainnya nampak hadir untuk mengantarkan Jin. Mereka lalu mengunggah foto bersama melalui Twitter.

Enam anggota BTS yang lebih muda lainnya juga akan bergabung di militer di tahun-tahun mendatang satu demi satu, yang menandakan kalau kelompok boy band terbesar di dunia itu harus absen, kemungkinan selama beberapa tahun ke depan.

Pendaftaran mereka telah memicu perdebatan sengit di dalam negeri tentang apakah sudah waktunya untuk merevisi sistem wajib militer negara tersebut untuk memperluas pengecualian dalam memasukkan artis terkemuka seperti BTS, atau tidak memberikan perlakuan khusus seperti itu kepada siapapun.

Perdebatan anggota parlemen dan survei yang menunjukkan opini publik yang terpecah tajam terkait penawaran pengecualian kepada anggota BTS, agensi manajemen mereka, yaitu Bighit Music, mengatakan pada Oktober bahwa seluruh anggota BTS telah memutuskan untuk menunaikan tugas wajib militer mereka.

Big Hit Music mengatakan bahwa perusahaan dan anggota BTS "menanti untuk berkumpul kembali sebagai grup sekitar tahun 2025" setelah memenuhi kewajiban militer mereka.

Jin, yang berusia 30 tahun pada 4 Desember lalu, memasuki kamp pelatihan di Yeoncheon, sebuah kota dekat perbatasan dengan Korea Utara. Ia akan melakukan pelatihan dasar militer selama lima pekan, bersama dengan prajurit wajib militer baru lainnya, kata Kementerian Pertahanan Korsel.

Setelah pelatihan yang melibatkan praktik menembak senapan, melempar granat, dan berbaris, ia dan para prajurit wajib militer lainnya akan ditugaskan ke unit tentara di berbagai penjuru negeri.

Sekitar 20-30 penggemar, beberapa diantaranya memegang foto Jin, dan puluhan jurnalis berkumpul di dekat kamp tersebut. Sebelumnya, melalui beberapa pernyataan lewat platform online Weverse tanggal 23 November lalu, Jin sempat memohon kepada para penggemar BTS yang kerap disapa ARMY untuk tidak mendatangi kamp pelatihan itu:

"Akan ada banyak orang selain saya, jadi akan sangat berbahaya, karena akan penuh sesak."

Pihak Bighit Music juga sempat mengeluarkan pernyataan yang meminta agar para penggemar tidak mendatangi kamp pelatihan itu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah yang disebabkan oleh keramaian.

Jin pun tidak menemui para penggemar dan wartawan di hari itu. Rombongan kendaraan yang membawanya ke kamp pelatihan langsung masuk tanpa berhenti.

Alih-alih, Bighit Music meminta para penggemar untuk "menyimpan kata-kata dukungan dan perpisahan yang menghangatkan dalam hati" masing-masing.

"Saya ingin menunggu Jin dan melihatnya pergi ke militer dan mendoakan yang terbaik untuknya," kata Mandy Lee dari Hong Kong.

"Sebenarnya ini rumit. Saya ingin bersedih. Saya ingin bahagia untuknya," kata Angelina dari Indonesia. "Rasanya campur aduk. (Jin) harus mengabdi (untuk) negaranya," imbuh dia.

Penggemar lain asal Indonesia, Veronique rela menyewa mobil dari Seoul yang jaraknya sekitar 1,5 jam dari kamp pelatihan wajib militer di Yeoncheon.

"Sebenarnya, saya di sini bersama saudara perempuan saya untuk liburan, tapi mendengar berita kalau Jin akan mulai wajib militer. Jadi kami berada di sini sekarang," kata Veronique.

Puluhan ARMY yang hadir hanyalah jumlah yang kecil, mengingat popularitas Jin yang besar.

Pihak berwenang mengerahkan 300 petugas polisi, tentara, pekerja darurat dan lainnya untuk menjaga ketertiban dan menjaga terjadinya kecelakaan. Langkah-langkah keamanan yang ketat diberlakukan, karena Korsel masih belum pulih dari insiden Halloween pada Oktober di Seoul yang menewaskan 158 orang. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top