Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Uni Eropa I Masa Depan Uni Eropa Ditentukan oleh Kebijakan Ekonomi

Jerman Ingin Pimpin Komisi Eropa

Foto : AFP/Tobias SCHWARZ

Angela Merkel

A   A   A   Pengaturan Font

Uni Eropa kini dihadapkan pada perbedaan tingkat kemakmuran dan juga perkembangan ekonomi yang belum mampu mengatasi berbagai persoalan.

BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel, dilaporkan menginginkan agar presiden Komisi Eropa atau Commission of the European Communities) berikutnya dipegang oleh rekannya dari Jerman. Hal itu ditulis harian bisnis Jerman, Handelsblatt, edisi Rabu (22/8).

"Prioritas tertinggi bagi Merkel bukan lagi mendudukkan warga Jerman di posisi teratas Bank Sentral Eropa (ECB), namun (posisi teratas di) Komisi Eropa," demikian lapor Handelsblatt. "Merkel berkeyakinan untuk mengamankan posisi Presiden Komisi Eropa sebagai prioritas yang paling atas daripada harus mencari warga Jerman yang bisa menggantikan Mario Draghi sebagai ketua ECB," imbuh harian bisnis Jerman itu yang mengutip keterangan dari narasumber pejabat di Berlin.

Dalam laporannya, Handelsblatt juga menulis pernyataan nara sumbernya yang mengatakan bahwa mengetuai Komisi Eropa lebih penting daripada mengetuai ECB. "Masa depan Eropa tak ditentukan melalui kebijakan moneter. Namun siapapun yang akan memegang posisi ketua di Komisi Eropa bisa memperbaiki aspek kompetisi di UE, menentukan kebijakan dagang dan akan menentukan teknologi yang akan kita punyai di Eropa pada masa yang akan datang," imbuh narasumber pejabat di Berlin itu.

Sebelumnya, Merkel dilaporkan amat berambisi agar ketua ECB dipegang oleh warga Jerman. Ditambahkan Handelsblatt bahwa alasan Merkel ingin ketua Komisi Eropa dipegang warga Jerman karena alasan politik, sama dengan alasan sebelumnya saat ia ingin agar ketua ECB juga dipegang oleh warga Jerman.

Adapun kandidat kuat bagi ketua ECB sebelumnya dipegang oleh ketua Bundesbank saat ini yang bernama Jens Weidmann. Sayangnya peluang Weidmann kabarnya telah turun setelah ia kerap mengkritik ECB.

Weidmann mengkritik kepemimpinan ECB yang saat ini dipegang Draghi dengan menyatakan bahwa Draghi telah gagal mengatasi krisis ekonomi bagi negara anggota Uni Eropa (UE) yang ada di wilayah selatan dan negara-negara miskin UE yang jurang perbedaan perekonomiannya amat mencolok dengan Jerman.

Selain itu Weidmann banyak mengkritik peran ECB yang menerapkan suku bunga amat rendah dan ia menyarankan agar ECB seharusnya bersiap merangkul semua negara anggota UE seiring dengan kian meningkatnya tren zona euro.

Kandidat Lain

Handelsblatt juga melaporkan ada dua kandidat lain yang siap diusung Merkel sebagai Presiden Komisi Eropa yaitu Menteri Perekonomian Jerman, Peter Altmaier, dan Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen.

Handelsblatt juga menyebut nama Manfred Weber, ketua kelompok sayap kanan utama Jerman di Parlemen Eropa, sebagai kandidat Presiden Komisi Eropa.

Sejumlah posisi penting UE akan digantikan pada 2019, termasuk posisi Presiden Komisi Eropa yang saat ini dipegang Jean-Claude Junker dari Luxembourg.

Namun kabar angin yang amat kencang untuk kandidat posisi Presiden Komisi Eropa juga tengah diincar negosiator UE untuk Brexit yaitu Michel Barnier.

Komisi Eropa adalah badan eksekutif Uni Eropa. Bersama Parlemen Eropadan Dewan Uni Eropa, badan ini adalah salah satu dari tiga institusi utama yang menjalankan pemerintahan Uni Eropa. Peranan utama Komisi Eropa adalah mengusulkan dan menerapkan perundangan, dan bertindak sebagai 'pengawal kesepakatan' yang memberikan dasar hukum bagi UE. Peranan Komisi Eropa ini memiliki banyak kesamaan dengan badan eksekutif pada pemerintahan suatu negara, walaupun juga memiliki beberapa perbedaan.

Komisi Eropa terdiri dari 25 komisioner, satu dari tiap negara anggota UE, dibantu oleh suatu badan administratif yang terdiri dari beberapa ribu pegawai sipil Eropa.

AFP/FinancialTimes/I-1/AR-3

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top