Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jerman Diminta Kembangkan EBT

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah meminta Jerman ikut mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Itu demi membantu pemerintah meningkatkan rasio elektrafikasi di Indonesia menjadi 99,9 persen pada 2019 serta meningkatkan bauran energi terbarukan (EBT) hingga 23 persen pada 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana menyadari, untuk mencapai target yang ditetapkan, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak diperlukan, termasuk dari negara-negara yang telah maju dalam pengembangan energi ramah lingkungan tersebut. Dukungan itu dapat berupa pendanaan, pengembangan teknologi, peningkatan kapasitas, dan masukan untuk pengembangan kebijakan energi terbarukan di Indonesia.

"Jerman adalah salah satu mitra penting bagi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan. Kerja Sama antara Indonesia dan Jerman di sektor energi terbarukan sudah sangat lama dan berjalan sangat baik selama 25 tahun," ungkap Rida dalam Indonesian-German Renewable Energy Day di Jakarta, Rabu (21/11).

Rida berharap ke depan program kerja sama antara Indonesia dengan Jerman dapat membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi tantangan pengembangan EBT di Indonesia. "Saya berharap program kerjasama Indonesia-Jerman dapat membantu kami mengatasi tantangan dalam mengembangkan energi terbarukan dan meningkatkan kapasitas kami untuk mencapai target terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025," kata Rida.

Pada kesempatan tersebut, Rida juga menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman, antara Asosiasi Energi Surya Indonesia dan Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap dengan Bundesverband Solarwirtschaft e.V. dari Jerman yang bergerak pada pengembangan PLTS Atap/rooftop. MoU itu adalah langkah awal perencanaan kerja sama lebih lanjut antara Asosiasi Indonesia dan Jerman. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top