Jepang Waspadai Rencana Peluncuran Libra

TOKYO - Mayoritas negara maju menyuarakan keprihatinan terhadap pengembangan mata uang digital atau cryptocurrency, Libra. Setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), kini giliran Jepang mengambil langkah antisipasi terhadap dampak cryptocurrency yang dikembangan Facebook tersebut.

Menurut penuturan sejumlah sumber pemerintah, otoritas Jepang membentuk kelompok kerja untuk membahas dampak mata uang digital Libra terhadap kebijakan moneter dan regulasi keuangan. Langkah tersebut disampaikan menjelang pertemuan para pemimpin keuangan kelompok 7 negara maju (G7) di mana topik ini akan menjadi salah satu agenda utama.

Kelompok kerja, yang terdiri dari bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan, mulai bertemu pekan pekan lalu. "Mereka berupaya mengoordinasikan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi dampak Libra terhadap regulasi, kebijakan moneter, pajak dan penyelesaian pembayaran," ungkap sumber yang enggan mengungkapkan identitasnya tersebut di Tokyo, Jepang, akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, Facebook tengah mengembangkan mata uang kripto, Libra dan akan dikelola oleh Calibra, perusahaan independen lain dan organisasi nirlaba yang berbasis di Geneva, Swiss.

Tujuan pengembangan Libra adalah menjadi mata uang digital stabil yang diterima secara universal sehingga mampu meningkatkan akses layanan keuangan di seluruh dunia dan memudahkan orang mengirim uang secara online.
Halaman Selanjutnya....