Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi

Jepang secara Resmi Mencabut Status Darurat Covid-19

Foto : CHARLY TRIBALLEAU/AFP

Warga menyeberang di daerah Shimbashi, Tokyo.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Jepang secara resmi mencabut penuh status darurat Covid-19, pada Jumat (1/10), sehingga untuk pertama kalinya negara tersebut bebas dari aturan pembatasan sejak 19 April tahun lalu. Pencabutan status itu karena penurunan secara stabil angka kasus baru secara nasional sehingga tekanan pada medis Jepang secara umum mereda.

Seperti dilansir dari Kyodo, unit bisnis, seperti restoran dan taman hiburan, kini bersiap untuk buka secara penuh dan menyambut peningkatan jumlah pengunjung. Pemerintah Jepang sendiri berencana untuk melonggarkan pembatasan secara bertahap untuk mengembalikan kegiatan sosial dan ekonomi.

Setelah rencana pencabutan status itu dikeluarkan pemerintah, maskapai All Nippon Airways telah menerima sekitar 50.000 pemesanan tiket perjalanan atau sepuluh kali lebih banyak dari rata-rata pemesanan sebulan yang lalu.

Taman hiburan populer di Tokyo seperti Disneyland dan Universal Studios Japan juga dikabarkan siap meningkatkan jumlah maksimum pengunjung harian yang diterima dari lima ribu menjadi 10 ribu pengunjung.

Sebelumnya, saat di bawah keadaaan darurat, semua orang diminta untuk menahan diri dari acara-acara yang tidak penting dan menghindari pergi ke tempat-tempat ramai. Sementara restoran dan bar diminta tutup pada pukul 8 malam dan tidak menyajikan alkohol.

Aturan itu masih akan tetap diberlakukan selama sekitar satu bulan. Namun, unit usaha yang mengambil langkah anti-virus yang layak bisa mendapat izin beroperasi hingga jam 9 malam.

Pemerintah Metropolitan Tokyo sendiri memutuskan perusahaan bisa menyajikan alkohol jika mereka menerima sertifikasi untuk tindakan anti- Covid mereka. Kyodo juga melaporkan infeksi di seluruh Jepang telah turun sejak mencapai rekor harian nasional 25.867 pada 20 Agustus. Pada Kamis (30/9), hanya tercatat 1.576 kasus yang dilaporkan di seluruh negeri.

Produksi Turun

Kasus Covid-19 sendiri sempat menurunkan permintaan hasil produksi industri Jepang selama dua bulan berturut-turut, yaitu Juli hingga Agustus 2021. Merebaknya kasus korona di Asia turut mengganggu rantai pasokan produsen otomotif itu setelah sebelumnya menghadapi hambatan kekurangan cip yang berkepanjangan.

Data yang dikeluarkan pada hari Kamis (30/9) menunjukkan penjualan ritel bulan Agustus tergelincir untuk pertama kalinya dalam enam bulan karena rumah tangga memangkas pengeluaran di tengah lonjakan virus korona. Kondisi tersebut menunjukkan sentimen konsumen yang lesu.

Data terbaru juga memperlihatkan pandemi terus menggerogoti ekonomi Jepang pada kuartal ketiga tahun ini yang menjadi tantangan bagi Perdana Menteri berikutnya, Fumio Kishida, yang menang dalam pemilihan kepemimpinan partai yang berkuasa pada hari Rabu (29/9).

Hasil produksi pabrik turun 3,2 persen pada Agustus dari bulan sebelumnya. Penurunan dipicu oleh produksi mobil dan mesin elektronik yang lebih lemah. Ini juga menandai kontraksi bulan kedua berturut-turut setelah penurunan 1,5 persen pada Juli. Koreksi itu lebih besar dari perkiraan dalam jajak pendapat ekonomi Reuters dengan penurunan 0,5 persen.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top