Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan di Selat Taiwan

Jepang Sebut Tiongkok sebagai Ancaman Utama Keamanan Nasionalnya

Foto : AFP/MARK RALSTON

Pesawat militer AS mendarat di kapal Angkatan Laut Jepang

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Ketegangan militer yang meningkat di sekitar Taiwan serta persaingan ekonomi dan teknologi antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dinilai telah meningkatkan potensi krisis terbuka di kawasan itu. Jepang dalam buku putih pertahanan tahunannya pada Selasa (13/7), mengatakan, itu karena keseimbangan kekuatan telah bergeser dan menguntungkan Beijing.

Namun, Tiongkok menolak kesimpulan Jepang itu, dan menyebut aktivitas militer negara itu masih dalam taraf normal. Beijing menyebut Tokyo tidak bertanggung jawab atas pernyataan itu.

Dalam tinjauan pertahanan Jepang, yang disetujui oleh pemerintah Perdana Menteri Yoshihide Suga, menyebut Tiongkok sebagai masalah keamanan nasional utama Jepang.

"Penting bagi kita untuk memperhatikan situasi dengan rasa krisis lebih dari sebelumnya," kata buku itu pada bagian terbaru tentang Taiwan.

"Secara khusus, persaingan di bidang teknologi kemungkinan akan menjadi lebih intens," katanya tentang persaingan AS-Tiongkok.

Peningkatan aktivitas militer Tiongkok baru-baru ini di sekitar Taiwan membuat Jepang khawatir karena pulau itu terletak dekat dengan rantai kepulauan Okinawa di ujung barat Negeri Sakura itu. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengucapkan terima kasih kepada Jepang karena memperhatikan masalah keamanan di Selat Taiwan.

Tidak Berdasar

Tetapi Beijing berang dan mengatakan Jepang "untuk beberapa waktu sekarang" telah membuat tuduhan tak berdasar tentang pembangunan pertahanan dan kegiatan militer Tiongkok yang normal.

"Ini sangat salah dan tidak bertanggung jawab. Tiongkok menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas terhadap ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian.

Bulan ini, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, berjanji untuk menyelesaikan "penyatuan kembali" dengan Taiwan dan pada Juni mengkritik AS sebagai "pencipta risiko" setelah mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari Tiongkok daratan.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, bulan ini dalam pidato yang dilaporkan oleh media Jepang mengatakan negaranya harus bergabung dengan AS untuk mempertahankan Taiwan dari invasi apa pun. Menanggapi keberatan dari Beijing, Aso kemudian mengatakan segala kemungkinan atas Taiwan harus diselesaikan melalui dialog.

Ketika persaingan militer antara AS dan Tiongkok semakin dalam, persaingan ekonomi mereka memicu perlombaan untuk memimpin dalam teknologi seperti semikonduktor, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum. Persaingan itu menimbulkan tantangan bagi Jepang karena ekonominya sangat bergantung pada hubungan bisnis dengan Tiongkok seperti halnya dengan AS.

n SB/Rtr/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top