Jepang Mulai Latihan Hadapi Ancaman Rudal Korut

TOKYO - Pemerintah Jepang menambah agenda pelatihan tahunan untuk menghadapi bencana alam, tidak hanya terhadap bahaya gempa dan tsunami, tapi juga terhadap ancaman peluru kendali (rudal) Korea Utara (Korut).

"Untuk menyelamatkan jiwa, kami memeragakan penanggulangan dalam menghadapi berbagai jenis bencana dan kiat pencegahan bencana yang seimbang berdasarkan atas swadaya, bantuan masyarakat, dan kerja sama," kata Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, saat meninjau pelatihan, di Tokyo, Jumat (1/9).

Pelatihan menghadapi bencana alam selalu dilakukan setiap tahun pada tanggal 1 September, bertepatan dengan peringatan gempa besar Kanto pada 1923, yang menewaskan sekitar 100.000 orang dan menghancurkan Kota Tokyo. Saat pelatihan memeragakan penanganan terhadap gempa berkekuatan 7,3 skala Richter, tampak sejumlah helikopter militer terbang di atas Tokyo.

Jepang meningkatkan kewaspadaan karena Korea Utara pada Selasa (29/8) menembakkan peluru kendali balistik yang melintasi Pulau Hokkaido, utara Jepang, hingga memicu munculnya sirene peringatan darurat yang membuat jutaan orang tersentak, sebelum akhirnya rudal itu mendarat di Lautan Pasifik.

Sirene berbunyi lagi pada Jumat di kota-kota utara pulau utama Hokkaido sehingga membuat sejumlah penduduk berlindung di bawah bangunan. "Peristiwa sebenarnya terjadi sebelum pelatihan. Jadi, kemarin setiap orang ikut latihan karena merasa membutuhkan," kata seorang warga.
Halaman Selanjutnya....