Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massal I Jakarta Percontohan Angkutan Umum untuk Kota Lain

Jepang, Inggris, dan Korea Ikut Lanjutkan MRT

Foto : ANTARA /HO-Kemenhub

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (tengah) bersama Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-Ryong, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai penandatanganan nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan, di Bali, pada Senin (14/11/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Inggris, Jepang, dan Korea ingin ikut melanjutkan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT). "Korea Selatan, misalnya, mau ikut membangun MRT Jakarta Fase IV rute Fatmawati-Kampung Rambutan," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, di Jakarta, Selasa (15/11).

Pemerintah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Korea Selatan di sela-sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

Menurut Heru, penandatanganan dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel, Won Hee-Ryong. Korea Selatan berminat berpartisipasi membangun MRT Jakarta Fase IV dengan rute Fatmawati-Kampung Rambutan.

Pada Juni, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, berkunjung ke Korea Selatan untuk membuka peluang kerja sama lebih luas dan berharap MoU tersebut menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta. Selain dengan Korea Selatan, sebelumnya pengembangan proyek MRT Jakarta ditandai dengan penandatanganan kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang dan Inggris.

Adapun kerja sama yang ditandatangani dengan Jepang terkait kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase I. Kemudian, surat ketertarikan untuk bekerja sama dengan Inggris tentang kerja sama Pembangunan MRT Jakarta. Jepang, Inggris, dan Korea Selatan merupakan mitra strategis Indonesia yang telah banyak melakukan kerja sama saling menguntungkan berbagai bidang, termasuk sektor transportasi.

Momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif non-APBN. Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas dan daya saing negara.

Budi Karya Sumadi menyampaikan dalam MoU, Jepang diwakili Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri, Satoru Mizushima. Sedangkan Inggris diwakili Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins. Hadir juga Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Rinciannya, Jepang melanjutkan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Inggris terkait tentang Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta. "Saat ini banyak negara ingin investasi pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia, khususnya MRT," jelas Budi Karya.

Non-APBN

Dengan MoU, Menhub berharap pengembangan MRT di Jakarta dapat dipercepat untuk mengurangi kemacetan. Selain itu, juga melahirkan moda transportasi publik ramah lingkungan. Budi Karya mengutarakan momentum KTT G20 dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan berbagai negara melalui pendanaan non-APBN.

"Langkah ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus berjalan di tengah keterbatasan APBN," ujarnya. Saat ini, DKI Jakarta dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan. Tempat-tempat lain yang sedang dijajaki studi terkait MRT dan LRT, antara lain Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Owen Jenkins mengungkapkan kebanggaannya karena Inggris telah ambil bagian dalam pengembangan transportasi kereta di Indonesia. Ke depan berlanjut proyek MRT Jakarta east-west fase pertama dan proyek LRT Jakarta.

"Inggris selalu siap mendukung Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta mengembangkan fase-fase MRT berikutnya. Ini termasuk melalui Expression of Interest dari UK Export Finance untuk menyiapkan pendanaan sebesar 1,25 miliar dollar AS," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang, Satoru Mizushima, mengatakan Jepang telah berpartisipasi pembangunan MRT Jakarta koridor selatan-utara (Lebak Bulus-HI) yang telah diresmikan Maret 2019.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top