Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Maritim

Jepang Gagal Dapatkan Tambahan Kuota Tuna

Foto : AFP/Kazuhiro NOGI

Pelelangan Tuna l Para tengkulak ikan sedang memeriksa tuna di pasar lelang ikan Tsukiji di Tokyo pada beberapa waktu lalu. Jepang saat ini tercatat sebagai negara terbesar pengkonsumsi tuna di dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

FUKUOKA - Jepang dilaporkan telah gagal mendapatkan persetujuan dari pertemuan perikanan internasional bagi proposal untuk meningkatkan total tangkapan bagi tuna sirip biru Pasifik. Informasi ini diwartakan Japan Times edisi Sabtu (8/9) akhir pekan lalu.

Kekalahan Jepang itu terjadi walau telah mendapat dukungan dari Korea Selatan dan taiwan, namun kalah suara karena ditentang oleh Amerika Serikat (AS) dan Kepulauan Cook.

"Masih terlalu dini untuk mengajukan tambahan kuota karena populasi tuna tertentu saat ini masih terlalu sedikit," demikian pernyataan bersama negara-negara yang menetang penambahan kuota tersebut.

Proposal yang diajukan Jepang meminta agar ada penambahan kuota tangkapan sebanyak 15 persen bagi tuna dengan bobot kurang dari 30 kilogram dan tuna dengan bobot besar. Proposal itu diajukan Jepang pada Komite Wilayah Utara yang ada di Komisi Perikanan Pasifik Barat dan Tengah.

"Kami amat kecewa karena permintaan penambahan kuota kami tak disetujui, walau ada beberapa sumber menyatakan (populasi tuna) sudah pulih," kata penasihat di Dinas Perikanan Jepang, Shingo Ota, pada konferensi pers usai pertemuan selama 4 hari komite di Fukuoka, Jepang, pada Jumat (7/9).

"Hasil pertemuan itu amat buruk," imbuh seorang pejabat yang berwenang soal perikanan dari Prefektur Miyazaki yang enggan disebut jati dirinya. Komentar yang senada juga dilontarkan pejabat perikanan di dinas kelautan dari Prefektur Chiba. "Kami memang tak berharap mendapatkan kuota lebih besar, namun kami akan terus menghadapi situasi yang amat sulit," katanya.

Selain mengajukan proposal peningkatan tambahan kuota tangkapan tuna, Jepang juga mengajukan proposal agar kuota yang tersisa pada tahun-tahun sebelumnya diakumulasikan pada tahun berikutnya. Namun proposal itu pun ditolak.

Anggota komite lainnya yang memahami dengan situasi ini melihat bahwa proposal yang diajukan Jepang bagi permintaan kuota yang lebih besar sebagai hal yang terlalu membela kepentingan domestik. "Proposal dari Tokyo sebagian diajukan untuk mendukung para nelayan domestik skala kecil, yang selama ini menyalahkan pesaing besar karena telah menyebabkan berkurangnya populasi tuna akibat penangkapan ikan yang berlebihan," kata dia.

Adapun alasan AS untuk menolak proposal dari Jepang, menurut seorang pejabat dari Dinas Perikanan karena AS berpendapat bahwa populasi tuna secara alamiah akan bertambah jika kuota yang berlaku saat ini dipertahankan untuk beberapa tahun mendatang.

Berdasarkan data, saat ini nelayan dari AS hanya menangkap tuna dengan ukuran terbesar saja.

Populasi Anjlok

Populasi tuna sirip biru dewasa menurun tajam sekitar 12 ribu ton pada 2010 akibat faktor-faktor penangkapan ikan yang berlebihan. Populasi tuna sirip biru dewasa sempat melesat tinggi mencapai 170 ribu ton pada 1961.

Berdasarkan perkiraan, pada 2016 diperkirakan populasi tuna sirip biru dewasa telah pulih secara perlahan dengan jumlah 21 ribu ton. Pemulihan populasi ini terjadi setelah diberlakukan kuota pada 2015.

Komisi Perikanan Pasifik Barat dan Tengah sebelumnya telah menetapkan target untuk terus menambah populasi tuna sirip biru dewasa hingga 43 ribu ton hingga pada 2024 mendatang.

gma/JapanTimes/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top