![Jepang 'di Ambang' Kehancuran Masyarakat Akibat Turunnya Tingkat Kelahiran](https://koran-jakarta.com/images/article/jepang-di-ambang-kehancuran-masyarakat-akibat-turunnya-tingkat-kelahiran-230124210716.jpg)
Jepang 'di Ambang' Kehancuran Masyarakat Akibat Turunnya Tingkat Kelahiran
![Jepang 'di Ambang' Kehancuran Masyarakat Akibat Turunnya Tingkat Kelahiran](https://koran-jakarta.com/images/article/jepang-di-ambang-kehancuran-masyarakat-akibat-turunnya-tingkat-kelahiran-230124210716.jpg)
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyampaikan pidato kebijakannya pada hari pertama sesi biasa di majelis rendah parlemen di Tokyo, Senin (23/1).
Meningkatnya biaya hidup dan imigrasi yang rendah telah menghambat kemampuan Jepang untuk meningkatkan angka kelahirannya yang tertinggal. Hampir 3 persen populasi negara itu lahir di luar negeri, dibandingkan dengan lebih dari seperempat orang Amerika.
Kishida pada Senin berjanji untuk menggandakan pengeluaran yang terkait dengan inisiatif terkait anak dan mengumumkan pembentukan badan pemerintah baru yang bertugas menangani masalah tersebut.
"Memfokuskan perhatian pada kebijakan tentang anak dan pengasuhan anak adalah masalah yang tidak bisa menunggu dan tidak bisa ditunda," ujarnya.
Demografi menggunakan pengukuran pengganti atau tingkat kesuburan, jumlah rata-rata anak yang lahir dari setiap wanita, untuk menilai kesehatan suatu masyarakat.Ketika tingkat kesuburan turun di bawah 2,1 maka masyarakat mulai menyusut.
Pada 2020, Jepang memiliki tingkat kesuburan 1,34. Pada tahun yang sama, tim peneliti memproyeksikan di Lancet bahwa populasi Jepang akan menyusut hampir di atas 50 juta pada akhir abad ini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya