Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jepang Batasi Jam Kerja untuk Tekan Angka Bunuh Diri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Jepang ingin mengurangi jumlah bunuh diri sebanyak 30 persen dalam 10 tahun, di mana pemerintah menyetujui rencana mengurangi jumlah jam kerja ekstrem, yang dianggap mendorong lonjakan angka bunuh diri di negara itu sebagai salah satu terbesar di dunia.

"Tingkat bunuh diri Jepang mencapai rasio 18,5 kasus per 100.000 orang pada 2015 dan pemerintah ingin menurunkan rasionya menjadi kurang dari 13 kasus per 100.000 orang pada 2025," demikian dilaporkan kantor berita AFP pada Selasa (25/7).

Jepang mencatatkan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara maju yang tergabung dalam Group of Seven (G7), dan pemerintah setempat menggambarkan situasi tersebut "kritis" dengan lebih dari 20.000 orang bunuh diri setiap tahun. Pemerintahan di Tokyo meningkatkan upaya mengatasi kematian karena kerja paksa setelah seorang karyawan muda di biro iklan terbesar Jepang, Dentsu, bunuh diri karena secara reguler melakukan lebih dari 100 jam lembur dalam sebulan.

Kematian Matsuri Takahashi pada 2015 menjadi berita utama nasional, mendorong pemerintah untuk membuat rencana yang meminta batasan waktu kerja maksimal 100 jam per bulan. Namun kritikus mengatakan batasan waktu kerja masih terlalu tinggi. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top