Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Kemhan Jepang Ungkap Bahwa Dunia Masuki Era Krisis Baru

Jepang: Ancaman Korut Kian Serius

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Unjuk Senjata l Foto yang dipublikasikan kantor berita KCNA pada Jumat (28/7) memperlihatkan pemimpin Korut (Korut) sedang menyaksikan parade militer pada peringatan Hari Kemenangan yang digelar di Alun-alun Kim Il-sung di Pyongyang. Parade militer ini digelar untuk yang ke-14 kalinya sejak Kim Jong-un berkuasa pada akhir 2011.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Jepang pada Jumat (28/7) mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) telah menimbulkan ancaman yang lebih serius terhadap keamanan nasionalnya daripada sebelumnya, apalagi Pyongyang semakin gencar melakukan uji coba misil berulang kali dan retorika perang.

Dalam buku putih tahunannya yang berisi ikhtisar ancaman militer yang paling mendesak dan rencana untuk memastikan stabilitas, Kementerian Pertahanan Jepang membuat alasan untuk kenaikan yang signifikan dalam pengeluaran pertahanan domestik saat dunia memasuki era krisis baru.

Sementara kekuatan militer Tiongkok yang terus berkembang dan invasi Russia ke Ukraina menjadi fokus utama dari buku putih, Korut juga mendapat peringkat sebagai perhatian utama Jepang.

"Kegiatan militer Korut menimbulkan ancaman yang lebih serius dan mengancam keamanan nasional Jepang daripada sebelumnya," kata dokumen itu. "Diyakini bahwa Korut memiliki kemampuan untuk menyerang Jepang dengan senjata nuklir yang dipasang pada misil balistiknya," imbuh dokumen itu

Buku putih, yang disetujui oleh kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida pada Jumat pagi, muncul saat Korut meningkatkan frekuensi uji misilnya. Media pemerintah Korut pada Kamis (27/7) merilis foto-foto Kim Jong-un mendampingi Menteri Pertahanan Russia dalam acara tur persenjataan terbaru dan tercanggih negara itu, termasuk misil balistik antarbenua dandronemiliter yang sebelumnya belum terlihat.

"Masyarakat internasional sedang menghadapi cobaan terbesar sejak Perang Dunia II dan kita telah memasuki era krisis baru," kata Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada dalam dokumen tersebut.

Parade Militer

Sementara itu Korut pada Kamis dilaporkan telah mengadakan parade militer di Pyongyang untuk menandai 70 tahun penandatanganan gencatan senjata Perang Korea pada 1950-53, yang dirayakan di negara itu sebagai Hari Kemenangan.

Untuk memperingati perayaan bersejarah itu, Korut mengundang sejumlah delegasi senior dari Beijing dan Moskwa, yang mendukung Pyongyang selama konflik pada Perang Dingin selama tiga tahun itu.

Delegasi Russia yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan delegasi Tiongkok yang dipimpin oleh Li Hongzhong, seorang anggota Politbiro Partai Komunis Tiongkok, tiba di Pyongyang pekan ini untuk turut serta dalam acara perayaan tersebut, menurut media resmi Korut.

Parade militer tersebut dilakukan saat rezim Korut telah menggandakan program pengembangan senjata, mengkritik apa yang mereka sebut sebagai kebijakan bermusuhan AS terhadap negaranya.

Sejak Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya pada akhir 2011, rezimnya telah menggelar 14 parade militer, termasuk yang terbaru ini. Parade terakhir sebelumnya digelar pada Februari lalu untuk menandai 75 tahun berdirinya angkatan bersenjata. Negara itu menampilkan ICBM berbahan bakar padat Hwasong-18 untuk pertama kalinya selama parade tersebut. AFP/Ant/Yonhap/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top