Jenderal Bintang Tiga Ini Tegaskan Dansat Harus Bangun "Trust" yang Kuat dengan Anak Buah
Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi R pada acara pembekalan Dansat Golongan IV (Kolonel) dan Dansat Golongan V (Letkol), di Aula Jenderal Besar AH Nasution, Mabesad, Jakarta, Rabu (30/10).
JAKARTA - Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi R menekankan pentingnya membangun kepercayaan (trust) yang kuat antara Komandan Satuan (Dansat) dan anak buahnya, sebagai langkah awal dalam menjalankan tugas kepemimpinan.
Hal tersebut disampaikan Wakasad di hadapan para peserta pembekalan Dansat Golongan IV (Kolonel) dan Dansat Golongan V (Letkol), yang digelar di Aula Jenderal Besar AH Nasution, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Rabu (30/10).
"Membangun trust itu bukan sekadar teori, tapi melalui tindakan nyata. Komandan harus terjun langsung, berkomunikasi dengan anggotanya, sehingga kepercayaan bisa tumbuh dari apa yang mereka lihat Komandannya (Dansat) katakan dan lakukan," ujar Wakasad, seraya menambahkan hubungan antara komandan dan bawahannya akan kuat jika apa yang dikatakan oleh pemimpin sejalan dengan tindakan yang dilakukannya.
Menurut siaran persnya, Wakasad menjelaskan cara membangun kepercayaan berbeda-beda, tergantung pada jenjang kepemimpinan dan karakteristik wilayah tugas. Setiap tingkatan, mulai dari Danbrig hingga Danyon, memiliki metode yang berbeda dalam pendekatan terhadap anggota.
"Seorang Danbrig berbeda caranya dengan Danrem. Danrem mungkin tidak menjangkau hingga keluarga prajuritnya, tetapi seorang Danyon bisa membangun kedekatan dengan anak buahnya hingga level Prada," tambahnya, menekankan pemahaman terhadap kebutuhan dan kondisi prajurit di tiap tingkatan sangat penting dalam membangun trust.
Penekanan lain yang disampaikan Wakasad yaitu seorang Komandan harus belajar dari pengalaman, berani melakukan perbaikan, dan berorientasi pada keberhasilan tugas pokok. Persiapan dan perencanaan yang matang, serta latihan yang tepat bagi prajurit, menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan satuan.
"Pemimpin yang baik adalah yang tidak hanya memberi perintah, tetapi juga mempersiapkan anggotanya dengan baik untuk menghadapi tantangan tugas," pungkasnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya