Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jenderal Bintang Empat yang Kemudian Jadi Panglima TNI Ini, Ternyata Nyaris Gagal Jadi Tentara, Begini Kisahnya

Foto : Istimewa

Jenderal (Purn) Try Sutrisno mendampingi Panglima TNI saat itu, Jenderal M Jusuf.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Karirnya di TNI bisa dikatakan sempurna. Sempat jadi ajudan Presiden, kemudian setelah itu karirnya terang benderang. Melesat jauh bak meteor hingga ke puncak.

Dia pernah jadi KSAD, orang nomor satu di Angkatan Darat. Setelah it, melesat lagi, naik kelas menjadi Panglima ABRI (TNI-red). Pensiun dari militer, namanya tak langsung tenggelam. Justru kian berkibar. Ia dipilih menjadi Wakil Presiden.

Menariknya, dia jadi orang nomor dua di Indonesia mendampingi orang yang dulu pernah dia kawal tiap hari. Di jaga nyawanya. Ya, dia jadi Wapres mendampingi Presiden, mantan bosnya.

Dia adalah Jenderal (Purn) Try Sutrisno. Salah satu jenderal senior TNI yang hingga kini masih jumeneng. Seperti diketahui, karir Try di TNI moncer di era Soeharto jadi Presiden. Soeharto sendiri adalah Presiden yang pernah dikawal Try. Ya, Try pernah jadi ajudan Soeharto.

Try sendiri adalah jenderal dari Korps Zeni, bukan infanteri. Maka, ketika Try didapuk jadi KSAD, menjadi hal menarik. Sebab, selama ini yang mengisi posisi KSAD, selalu didominasi oleh jenderal dari Korps Infanteri. Korps terbesar di TNI.

Try tercatat, sebagai jenderal Zeni kedua yang jadi KSAD. Jenderal Zeni pertama yang jadi KSAD adalah Jenderal GPH Djatikusumo. Nah, soal Try dan Jenderal Djatikusumo ada sebuah cerita menarik. Ternyata, Jenderal Djatikusumo adalah orang yang sangat berjasa dalam karir awal Try sebagai tentara.

Bisa dikatakan, karena Jenderal Djatikusumo-lah Try bisa jadi tentara. Bila tak ada campur tangan jenderal berdarah bangsawan ini, Try mungkin tidak akan pernah jadi tentara. Bagaimana ceritanya?

Seperti diketahui, selepas lulus dari SMA, Try lantas mendaftar ke Atekad atau Akademi Teknik Angkatan Darat. Sebagai catatan, Atekad itu sendiri sekarang telah dilebur menjadi satu dengan Akmil.

Try memang sejak belia ingin jadi tentara. Di tahapan seleksi, Try merasa bungah, sebab dalam beberapa tahapan seleksi, ia dinyatakan lulus. Tapi, saat pemeriksaan fisik, Try dinyatakan gagal.

Try sangat kecewa. Mimpi jadi tentara pun seperti akan lepas dari genggaman. Tapi, malaikat penolong datang dari Direktur Korps Zeni saat itu, Mayjen Djatikusumo. Rupanya, sejak awal, Jenderal Djatikusumo selalu memperhatikan Try.

Maka, ketika Try dinyatakan gagal dalam pemeriksaan fisik, Jenderal Djatikusumo memerintahkan jajarannya untuk kembali memanggil Try. Try pun kembali menjalani tes. Dalam tes psikologi Try dinyatakan lulus, lalu kemudian ia resmi diterima jadi taruna Atekad. Sejak itu, karir Try langsung melesat sampai puncak. Sukses jadi KSAD dan Panglima TNI. Lalu, menjadi Wakil Presiden.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top