Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jembatan Aria Wangsakara di Kota Serang Diresmikan, Ini Fakta Dibalik Nama hingga Pembaharuan Jalannya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur Banten Wahidin Halim telah meresmikan Jembatan Aria Wangsakara, pada Selasa (29/3) malam. Dalam peresmian Jembatan Aria Wangsakara yang berada di ruas Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kelurahan Banjaragung, Cipocok Jaya Kota Serang ini berlangsung meriah ditandai dengan kesenian rampak bedug serta pesta kembang api.

Berikut fakta-fakta menarik perihal Jembatan Aria Wangsakara yang baru saja diresmikan;

1. Awalnya bernama Jembatan Bogeg

Aria Wangsakara ditetapkan menjadi nama baru jembatan tersebut yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Jembatan Bogeg. Gubernur Banten Wahidin Halim memaparkan, Aria Wangsakara telah disematkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2021. Aria Wangsakara adalah menantu Sultan Abdul Mufakir, cucu dari Prabu Surosowan, serta aktif juga sebagai imam besar sekaligus ulama besar kalau itu.

"Beliau ditugaskan oleh Sultan untuk mempertahankan perbatasan Tangerang melawan belanda. Aktivitas dan sepak terjangnya juga sudah tidak diragukan lagi, kemudian beliau dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional," paparnya.

"Sebagai bentuk penghargaan kami kepada jasa Pahlawan Nasional, jembatan ini dinamakan menjadi jembatan Aria Wangsakara," lanjutnya.

2. Predikat jembatan terlebar

Jembatan Aria Wangsakara tersebut diklaim sebagai jembatan terlebar di Indonesia. Terdapat dua jalur, memiliki panjang 78 meter dan lebar 33,8 meter dengan delapan lajur jalan, yang setiap jalurnya terdiri atas empat lajur jalan yang akan memperlancar kendaraan.

"Insya Allah dengan lebar 33,8 meter, Jembatan Aria Wangsakara menjadi jembatan terlebar di Indonesia saat ini," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten Arlan Marzan.

Jembatan yang terletak di atas Tol Tangerang-Merak itu adalah akses yang menyambungkan berbagai pusat kegiatan dari terminal, Polda Banten, KP3B, Kantor Kejati Banten, Banten International Stadium (BIS), kawasan pendidikan, bendungan Sindangheula dan RSUD Banten. Jalan ini juga merupakan jalan arteri, menuju Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

3. Mencetak Rekor Muri

Jembatan Aria Wangsakara merupakan jembatan dengan ornamen batik etnik terbesar. Hal itulah yang membuat Jembatan Aria Wangsakara tersebut memperoleh rekor dunia Muri yang diberikan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia, pada peresmiannya. Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan menerangkan, ornamen jembatan yang digunakan yaitu motif batik Banten Singayaksa dan Mandalika.

Selanjutnya pada railing jembatan menggunakan motif batik Banten Pamaranggen. Adana ornamen tersebut membuat Jembatan Aria Wangsakara terlihat begitu indah dan megah.

4. Solusi atasi Kemacetan

Melihat kebelakang, Jembatan Bogeg dikenal sebagai biang kemacetan, khususnya pada pagi dan sore hari. Kemacetan kerap kali terjadi karena jembatan yang sangat sempit karena hanya memiliki lebar 5 meter. Tak pelak kendaraan pun seringkali harus bergantian untuk melewati jembatan itu.

"Kondisi jembatan Bogeg yang lama dengan lebar yang cukup sempit hanya 5 meter kondisinya kurang mendukung terhadap lalu lintas transportasi," kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan.

"Bahkan menjadi salah satu penyebab kemacetan yang parah yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Banten, khususnya Kota Serang," tambahnya.

Arlan menjelaskan, berdasarkan arahan dari Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, pembangunan jembatan tersebut menjadi program skala prioritas pembangunan daerah. Jembatan Aria Wangsakara ini diyakini sebagai solusi mengatasi kemacetan di lokasi tersebut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top