Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ibadah Haji | Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Madinah Siap Melayani

Jemaah Calon Haji Diminta Doakan agar Indonesia Makin Sejahtera

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Jemaah calon haji dari Tanah Air diminta saat menunaikan rukun Islam yang kelima di Tanah Suci, Arab Saudi, untuk mendoakan kebaikan Indonesia yang semakin sejahtera.

"Karena bapak dan ibu akan berada di tempat yang mustajab dan di waktu yang mustajab juga, mohon doakan negara dan bangsa Indonesia ini agar semakin mampu meningkatkan kesejahteraan kita," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, saat melepas jemaah calon haji Embarkasi Surabaya Kelompok Terbang 01 (SUB 01) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (17/7).

Dalam kesempatan itu, Menag juga berpesan agar jemaah calon haji mematuhi semua panduan yang telah dikeluarkan pemerintah. Menurutnya, kepatuhan jemaah penting agar mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan maksimal dan optimal.

"Pelajari betul panduan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam hal ini, panduan yang telah dikeluarkan oleh Kemenag, Kemenkes, dan lembaga berwenang lainnya," kata dia.

Menag juga mengingatkan jemaah haji agar dapat menjadi duta-duta bangsa selama di Tanah Suci. Sebab, selain masyarakat di Tanah Air, apa pun perilaku jemaah Indonesia juga akan dilihat masyarakat dunia.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Syamsul Bahri, menambahkan, pada musim haji 1439 Hijriyah/ 2018 Masehi, Embarkasi Surabaya akan melayani 37.055 jemaah haji. "Ada tiga provinsi yang dilayani, Jawa Timur, Bali dan NTT," kata dia.

Syamsul yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Timur, ini mengatakan dari 37.055 calon jemaah haji tersebut terdiri dari 35.210 orang asal Provinsi Jawa Timur, 700 asal Bali, dan 670 dari NTT.

Secara terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan alat biometrik untuk memeriksa identitas diri jemaah di Embarkasi Surakarta menjadi percontohan akan memudahkan pelayanan saat menjalani ibadah haji di Arab Saudi.

"Pelayanan akan lebih baik karena alat itu, biasa dilakukan di Arab Saudi ketika jemaah tiba di bandara setempat," kata Ganjar usai melepas jemaah calon haji Kloter pertama asal Tegal Jateng, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jateng.

Menurutnya, jemaah calon haji yang sudah dicek dengan alat biometrik di embarkasi tersebut membantu meringankan 'tahapan' yang ada di Arab Saudi, hanya saja prosesnya masih membutuhkan kebiasaan, kecepatan, dan latihan, sehingga waktunya bisa lebih diperpendek. "Hal itu, sesuatu yang biasa mendigitalkan dengan alat elektronik agar lebih akurat," kata Gubernur.

Ganjar menambahkan, dengan alat tersebut jemaah kloter pertama saat pemeriksaan biometrik membutuhkan waktu dua hingga tujuh menit. Namun, pemeriksaan biometrik kloter berikutnya akan jauh lebih cepat karena petugas lebih mengetahui ritmenya. "Dengan alat biometrik di embarkasi ini, pelayanan makin baik," kata dia.

Klinik Kesehatan

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka mengatakan, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah sudah beroperasi dan siap melayani jemaah calon haji (JCH) asal Indonesia yang mulai berdatangan di Tanah Suci. Semua pelayanan kesehatan haji gratis dan pembiayaannya bersumber dari APBN Kemenkes.

"Klinik kesehatan hadir untuk mengantisipasi masalah kesehatan jamaah haji. Khusus untuk KKHI di Madinah, telah siap bila ada JCH yang memerlukan penanganan kesehatan," kata dia.

Selain petugas dari Indonesia, kata dia, Kemenkes juga merekrut tenaga Indonesia yang tinggal di Saudi (mukimin) dan mahasiswa di Saudi sebagai Tim Pendamping Kesehatan (TPK).

Dia mengatakan fasilitas KKHI Madinah dilengkapi dengan pelayanan medis yang meliputi poliklinik umum atau rawat jalan, poliklinik gigi dan IGD, serta ruang rawat inap.SB/SM/eko/E-3

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top