Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Pasar l Pedagang Berpindah ke Blok F

Jelang Peresmian "Skybridge" PKL Tanah Abang Meningkat

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri
A   A   A   Pengaturan Font

Pedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertampung di skybridge tetap berjualan di Jalan Jatibaru dan Blok F.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (skybridge) akan rampung pada 23 November 2018. Jelang dibuka kurang dari seminggu lagi, pada pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan bertambah ratusan PKL.

Pantauan Koran Jakarta bagian bawah, kepadatan paling terlihat di area samping skybridge. Kepadatan terjadi karena ruas jalan yang sempit dan terlalu banyak pedagang yang menjajakan jualanannya. Pembeli yang berhenti untuk melihat atau membeli dagangan menjadi penyebab macet di sepanjang bagian samping skybridge.

Kepadatan juga dirasakan di Blok F, banyak pedagang yang berjualan di tempat tersebut karena mereka yang tidak mendapat jatah berjualan di skybridge.

Hampir bagian bawa Gedung Blok F dipenuhi PKL yang menjajakan barang dagangan kepada para pembeli yang hadir disana. Kebanyakan para pedagang yang berjualan dibagian bawah mereka yang tidak mendapat jatah tempat jualan di skybridge. Untuk itu, mereka berjualan di lokasi tersebut.

Salah satu pedagang di Gedung Blok F, Ahmad (37) mengaku dirinya sudah satu tahun berjualan di kawasan Tanah Abang. Ia sempat mendengar pemberitahuan bahwa padagang yang jualan disini mendapat jatah berjualan di skybridge. Namun ia terlambat mendaftarkan diri sehingga tidak mendapat bagian.

"Saya sempat mendengar sih ada pemberitahuan bahwa pedagang yang berjualan di Tanah Abang mendapat jualan di skybridge. Kebetulan saya telat daftar sehingga tidak dapat jatah," kata Ahmad di Jakarta, Minggu (18/11).

Kurang Sosialisasi

Ahmad menjelaskan saat ini jumlah pedagang Gedung Blok F meningkat jumlahnya. Sebelumnya, hanya terdata sebanyak 300 yang tidak mendapat jatah berjualan di skybridge, bertambah menjadi 400 orang.

"Jumlah naik pedagang yang berjualan disini meningkat dari sebelumnya, awalnya sekitar 300 orang menjadi lebih banyak yakni 400 orang yang dulu berjualan memakai tenda," ujarnya.

Nasib serupa juga dialami oleh Putri menjelaskan dirinya sudah 9 tahun berjualan di pinggir trotoar jalan Jati Baru tidak mendapat jatah berjualan di skybridge maupun di Blok F. Dia terus dihantui rasa ketakutan karena sewaktu-waktu petugas Satpol PP menggusur dagangannya.

"Saya sudah lama berjualan di pinggir trotoar Jati Baru, saya salah satu pedagang yang tidak mendapat jatah jualan di skybridge. Terkadang saya harus berhadapan dengan Satpol PP sewaktu-waktu menggusur tanpa ada pemberitahuan, seperti tadi pagi tenda saya tiba-tiba diangkut sama petugas untung dagangan tidak diangkut," ujarnya.

Kendati begitu, Putri mengaku tidak ada himbauan dari Pemrov DKI soal pemberian tempat bagi para pedagang yang ingin berjualan di skybridge. Selama ini, ia hanya mendengar hanya diperbolehkan berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan tenda.

"Saya tidak mendapat sama sekali soal pengumuman pemberian tempat untuk berjualan di skybridge," tuturnya.

Seperti diketahui, Sebanyak 650 pedagang kaki lima (PKL) yang terdata di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hanya 446 PKL yang tertampung di skybridge atau Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang. Akhirnya, sebanyak 204 PKL ditempatkan ke Blok F, Tanah Abang, Jakarta Pusat.jhon/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top