Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jelang Idul Adha, Warga Diimbau Beli Hewan Kurban dengan Tanda di Telinga

Foto : ANTARA/SDP

Ilustrasi - Vaksinasi hewan ternak.

A   A   A   Pengaturan Font

PONOROGO - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengimbau warga untuk membeli hewan kurban yang memiliki tanda telinga ataueartag, penanda khusus untuk hewan ternak yang telah mendapat suntikan vaksin PMK dan LSD.

"Ini 'eartag' sudah seperti KTP hewan. Jadi jika sudah tervaksin maka di 'eartag' pasti sudah ada datanya," kata Kepala Dispertan Kabupaten Ponorogo Masun di Ponorogo, Jumat (16/6).

Ia memastikan mayoritas ternak di wilayahnya telah tervaksinasipenyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease(LSD). Hasilnyapenyebaran dua jenis virus yang cukup berbahaya dan mematikan tersebut berhasil ditekan di Ponorogo.

Selain itu pihaknya juga aktif melakukan pengawasan mobilisasi hewan ternak di jalur-jalur perbatasan, terutama di jalur provinsi yang membatasi wilayah Kabupaten Ponorogo dengan Jawa Tengah.

Dalam penyekatan di perbatasan pihaknya dibantu BPBD serta Disperdagkum. "Kurang satu bulan sebelum hari H (Idul Adha) kami bersama tim gabungan mengaktifkan penyekatan di wilayah perbatasan," kata Masun.

Hal ini, menurutnya sesuai dengan isi surat edaran dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) untuk menerapkan mitigasi persiapan Idul Adha baik di pasar maupun rumah potong hewan.

"Kami juga memastikan bahwa 'biosecurity' berjalan baik di tempat penjualan, termasuk penyemprotan disinfektan sesudah dan sebelum pasaran," katanya.

Termasuk rumah potong hewan (RPH) yang dikelola Pemkab Ponorogo serta tempat potong hewan (PTH) yang dimiliki perseorangan harus benar-benar menerapkan ketahanan hayati.

Meskipun saat ini hewan yang terpapar LSD maupun PMK jumlahnya nyaris zero kasus, dengan adanya seperti ini masyarakat bisa mendapatkan hewan kurban yang sehat, kataMasun.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top