Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jasa Robot Pengantar Makanan Meningkat di AS Saat Pandemi Covid-19

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ratusan robot kecil setinggi lutut kini telah menjelajahi kampus-kampus dan trotoar di kota-kota di Amerika dan di negara-negara lain dengan menampung sekitar empat nampan pizza besar.

Robot tersebut tengah diuji coba dalam jumlah terbatas lantaran virus corona menyerang. Perusahaan pembuatnya mengklaim bahwa negara tersebut kekurangan tenaga kerja terkait pandemi. Sehingga pengiriman makanan tanpa kontak langsung telah menjadi hal yang populer di negara tersebut,

Patrick Sheck, mahasiswa di Universitas Bowling Green di Ohio, merupakan salah satu pengguna rutin jasa itu.

"Mahasiswa menyukai robot-robot itu yang sekarang menjadi bagian keluarga Bowling Green. Robot-robot itu dikenal di seluruh kampus, dan berbaur dengan baik dengan populasi mahasiswa," katanya.

Sementara uty Erik Gordon, profesor bisnis di Universitas Michigan mengatakan mengapa jasa robot itu semakin populer di kampus-kampus Amerika.

"Tampaknya kita akan ekspansi bisnis ini dengan cepat, dan ekspansi itu dipercepat, satu oleh COVID, dan dua, oleh kekurangan tenaga kerja," kata Gordon.

Perusahaan pemilik robot-robot itu, Starship Technologies, mengatakan belum lama ini telah menyelesaikan pengiriman makanan yang ke-2 juta.

Perusahaan tersebut akan mengirimkan makanan di 20 kampus di Amerika,serta 25 kampus lainnya akan segera ditambahkan. Mereka juga beroperasi di trotoar di Milton Keynes, Inggris; Modesto, California; dan negara asal perusahaan itu di Tallinn, Estonia.

Desain robot bervariasi seperti sebagian memiliki empat roda dan sebagian lainnya memiliki enam roda. Robot-robot itu menggunakan kamera, sensor, GPS, dan terkadang pemindai laser untuk menavigasi trotoar dan bahkan menyeberang jalan secara mandiri.

Salah satu fitur unggulan robot ini adalah kemampuan untuk bergerak sekitar 8 kilometer per jam. Robot ini diawasi oleh operator jarak jauh tetapi operator ini mengatakan bahwa mereka jarang menginjak rem atau membelokkan robot-robot itu untuk menghindari rintangan lantaran ketika robot tiba di tempat tujuannya, pelanggan langsung mengetikkan kode ke ponsel mereka untuk membuka tutupnya dan mengambil makanan yang mereka pesan.S

Selain itu, robot canggih ini juga menggunakan tenaga listrik sehingga robot-robot itu harus mengisi ulang tenaganya secara teratur.

Sementara itu, perusahaan jasa pengiriman lain juga terjun ke pasar. Salah satu jasa pengiriman makanan baru-baru ini bermitra dengan pembuat robot Rusia Yandex untuk mengerahkan 50 robot di kampus Ohio State University di Columbus, Ohio. Perusahaan ini memiliki rencana untuk menambah lebih banyak kampus, meskipun perusahaan itu menekankan bahwa untuk saat ini layanannya hanya berada di sekitar kampus perguruan tinggi.

Sebagai informasi, pada Juni tahun lalu pesanan pengiriman makanan di Amerika melonjak 66%. Menurut NPD, sebuah perusahaan data dan konsultan permintaan pengiriman makanan dengan robot ini diperkirakan akan tetap tinggi bahkan setelah pandemi mereda, karena para pelanggan sudah terbiasa dengan kenyamanan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top