Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persatuan Nasional

"Jangan Takut, Presidennya Tidak Diktaktor"

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dirinya bukan pemimpin diktator. Penjelasan itu disampaikan untuk menanggapi adanya pernyataan di media sosial (medsos) yang menyebutnya bertindak otoriter atau sebagai seorang diktator.

Presiden mengungkapkan hal itu saat dirinya meminta seorang santri untuk maju ke hadapannya untuk acara kuis. Namun, santri yang diketahui bernama Gladis itu terlihat takut dan gugup saat diminta mendekat ke arahnya.

"Tidak usah takut, Presidennya tidak diktator kok," canda Presiden ketika bersilaturahim dengan ulama beserta para santri dan Peresmian Pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD Tahun 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa (8/8).

Presiden melanjutkan tentang media sosial yang menuding dirinya bertindak otoriter. "Masa wajah saya seperti ini (menunjuk wajahnya) dibilang diktator," ucap Presiden sembari tertawa dan langsung disambut tepuk tangan hadirin.

Presiden kemudian mengingatkan kepada semua pihak agar lebih bijak dalam menggunakan medsos. Menurutnya, penggunaan medsos jangan sampai menyebabkan kebencian dan fitnah. "Yang namanya media sosial, terutama remaja-remaja kita, hati-hati kalau membuat status.

Apakah bisa menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan orang lain sakit hati, Apalagi niatnya langsung ingin mencela, mencemooh, atau menjelekkan," kata Presiden.

Presiden menuturkan, banyak kreativitas dan produktivitas lahir lewat media sosial. Bahkan, banyak kisah sukses seperti yang berhasil diraih sejumlah pengusaha kecil nasional muncul lewat penggunaan medsos.

"Namun di sisi lain, penggunaan yang tidak bertanggung jawab justru menyebabkan kebencian dan fitnah semakin merebak di kalangan masyarakat," ujar Presiden.

Warisan Budaya

Terkait seni bela diri pencak silat, Presiden mengatakan sebagai warisan budaya bangsa Indonesia yang harus terus dijaga. Selain itu, pencak silat juga sebagai salah satu perwujudan karakter bangsa.

"Seni bela diri ini kini telah dikenal luas hingga mancanegara. Tanpa kesadaran kita untuk menjaga dan merawat seni tradisi pencak silat ini, kita akan kehilangan sebuah karakter.

Inilah sebuah karakter bangsa yang harus kita rawat dan jaga bersama-sama," kata Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan bahwa pencak silat merupakan sarana bagi putra bangsa dalam menunjukkan etos kerja dan produktivitas kepada dunia luar. fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top