Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketua Umum Inapgoc, Sylviana Murni, soal Persiapan Asian Paragames

Jangan Sampai Kita Kecewakan Para Atlet

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Nama Indonesia menjadi perbincangan dunia saat menggelar Asian Games ke-18. Bahkan, meriahnya pembukaan Asian Games kali ini digadang-gadang lebih menarik ketimbang pembukaan pesta olahraga dunia lainnya. Namun, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk melaksanakan Asian Paragames pada Oktober nanti.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang kesiapan Asian Paragames, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Wakil Ketua Umum Indonesia Asian Paragames Organizing Committee (Inapgoc), Sylviana Murni, di Jakarta, Minggu (26/8). Berikut petikannya:

Saat ini, Asian Games dianggap berhasil memesona dunia. Bagaimana dengan kesiapan Asian Paragames sendiri?

Kita banyak belajar dari Asian Games. Hal-hal yang sudah baik, akan kita tingkatkan dengan inovasi dan kreativitas kita. Nah, hal-hal yang belum atau perlu peningkatan, pasti akan kita tingkatkan. Sekarang ini, seluruh panitia yang ada di Inapgoc, sedang menyebar sesuai dengan bidang tugasnya.

Seperti apa?

Contohnya ticketing. Memang makin hari makin bagus sekarang ini. Dari awal-awal kan panik, karena kehabisan tiket dan segala macam. Contohnya lagi katering. Yang harus dipikirkan itu bukan hanya atlet, tapi panitianya juga. Lalu teknis penyerahannya bagaimana. Lalu transportasi dari asrama menuju venue bagaimana, jangan sampai shuttle-nya terlambat.

Selain itu?

Sebenarnya saya acungkan jempol kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Tapi memang masih kurang tempat-tempat sampah yang dekat Gelora Bung Karno (GBK). Ini yang jadi perhatian. Karena kan kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa dan lebih baik menyelenggarakan Asian Games dan Asian Paragames.

Bagaimana dengan fasilitas khusus bagi atlet disabilitas?

Insyaallah sudah memungkinkan. Cuma persoalannya adalah sekarang kita berdialog dengan para vendor. Terutama untuk temporary venue dan dining hall. Sekarang kan lagi dipakai Asian Games, apa ini dilanjutkan atau bagaimana. Karena kan memang ada rating cukup jauh antara Asian Games dan Asian Paragames. Penganggaran kita mungkin tidak cukup kalau mengikuti Asian Games. Ini kita intensif berdialog.

Ada berapa atlet yang sudah terdaftar?

Hampir semua sudah sesuai dengan apa yang ditargetkan. Tinggal kita lagi otoritasisasi lagi.

Berapa sebenarnya jumlah atlet yang ditargetkan datang?

Sebenarnya sih mungkin di atas 3.000 lebih tapi secara detail.

Atlet difabel sudah ada yang masuk ke Indonesia bersamaan dengan Asian Games?

Saat ini belum. Tapi kalau nggak salah ada yang bakal datang lebih awal. Nanti detailnya saya infokan kembali. Kalau angka, saya ngeri salah.

Hal apa lagi yang perlu diperbaiki?

Kalau fasilitas, kita memang lebih kecil dari Asian Games. Tapi ada hal-hal yang harus diperhatikan betul untuk penyandang disabilitas. Misalnya toilet mesti ada penyangga.

Dari sisi transportasi bagaimana?

Ketika mereka datang, itu keluar dari pesawat harus ada lift yang mengantarkan mereka ke shuttle bus. Lift ini harus diperhitungkan. Tiba di Paravillage-nya juga. Ini yang terus kita koordinasikan. Termasuk shuttle, kita ada bus khusus yang bisa ngikutin kursi roda. Yang perlu kita pikirkan, ada beberapa kursi roda yang spesifik. Juga alat-alat atlet yang spesifik. Ini harus kita jaga betul karena akan digunakan para atlet.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top