Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Sampai Kecolongan! Malaysia Mau Mengambil Hal Ini dari Indonesia

Foto : ANTARA

Menko PMK Himbau Pemda Ponorogo Segera Ajukan Kesenian Reog ke UNESCO.

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia melalui Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghimbau pemerintah Ponorogo, Jawa Timur untuk secepatnya mengusulkan kesenian Reog sebagai warisan budaya Indonesia ke United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Himbauan ini sebagai langkah pemerintah Indonesia mendahului agenda Malaysia yang juga berencana mengajukan kesenian Reog ke UNESCO.

"Malaysia rencananya mau ajukan (Reog) juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita," kata Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterbitkan pada Selasa (5/4).

Di Indonesia, Reog merupakan seni pertunjukan tradisional milik rakyat Ponorogo. Dalam pertunjukannya, Reog ditampilkan dengan iringan instrumen pengiring khas ponoragan.

Kesenian Reog Ponorogo sendiri masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) yang hendak diusulkan ke UNESCO.

Muhadjir mengatakan pengakuan UNESCO menjadi kebanggaan tak hanya bagi warga Ponorogo tapi juga seluruh bangsa Indonesia mengingat kesenian Reog merupakan salah satu budaya khas yang dimiliki Indonesia.

"Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO. Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia," tutur Muhadjir.

Lebih lanjut, Muhadjir juga meminta pemerintah daerah Ponorogo untuk segera mempersiapkan data-data pendukung yang diperlukan.

Ini bukan kali pertama Indonesia mengajukan kesenian Reog untuk diakui UNESCO. Sebelumnya, pemerintah daerah Ponorogo sudah pernah mengusulkan kesenian Reog ke dalam daftar ICH Unesco pada 2018 silam. Namun, langkah itu belum berhasil.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top