Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 02 Mar 2025, 13:55 WIB

Jangan Percaya Calo, Rekrutmen Akpol Transparan

Polri

Foto: ist

JAKARTA - Memang teorinya demikian, tapi apakah sungguh-sungguh sudah tidak ada titipan-titipan? semoga demikian adanya.  Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo memastikan bahwa rekrutmen Akpol transparan.

“Selesai tes renang, calon taruna bisa langsung lihat berapa detik, nilainya berapa,” katanya. Lari juga demikian dapat berapa putaran, waktunya berapa lama. Tes-tes lainnya pun sama: selesai, nilai langsung keluar.

“Nilai terpampang di layar, semua bisa melihat,” kata Dedi dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, rekrutmen dengan mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis telah dilakukan sejak bertahun-tahun. Panitia seleksi sengaja menayangkan nilai atau skor pada setiap tes agar calon taruna bisa saling mengoreksi diri.

“Calon taruna ketika dia merasa nilai tidak sesuai, diberikan kesempatan untuk mengoreksi ke panitia. Mereka juga sudah tahu bobot nilai akademis berapa, psikologi berapa, jasmani berapa. Calon taruna itu bisa menghitung sendiri dengan sistem yang terbuka ini,” ujarnya.

Untuk itu, Dedi mengimbau masyarakat agar tidak memercayai calo atau siapa pun yang menjanjikan masuk sebagai anggota kepolisian dengan imbalan uang. Dia pun menegaskan ancaman pidana bagi pelaku penipuan.

“Sudah banyak kasus masyarakat tertipu, sudah memberikan sejumlah uang, anaknya gagal masuk Akpol,” katanya.

Dijelaskan Dedi bahwa per hari Jumat (28/2), jumlah pendaftar daring taruna Akpol telah mencapai 8.016 orang. Secara keseluruhan, jumlah pendaftar rekrutmen anggota Polri, baik Tamtama, Bintara, maupun Akpol ialah 116.732 orang.

Sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, jalur untuk masuk Akpol hanya jalur reguler. Dengan begitu, rekrutmen diharapkan melahirkan taruna yang benar-benar mampu menjalani proses pendidikan dan pelatihan selama dengan baik.

“Sesuai arahan pimpinan, tahun ini sama seperti tahun lalu, tidak dilakukan dikotomi lagi, atau friksi-friksi jalur rekpro, jalur reguler, jalur kuota khusus,” ucap Dedi menekankan.

Di sisi lain, gambaran proses dan metode seleksi perlu diketahui masyarakat agar dipahami bahwa seleksi anggota Polri hanya bertumpu pada kemampuan diri sendiri selama mengikuti tahapan seleksi.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.