Jangan Lengah, Ancaman Krisis Pangan Makin Terasa
ANTISIPASI DARURAT PANGAN I Petani membajak sawahnya dengan traktor tangan di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (20/6). Kementerian Pertanian mengantisipasi darurat pangan dengan menggerakkan penambahan areal tanam (PAT) padi pada sawah tadah hujan, memberikan bantuan mesin pompa air, irigasi pompa, traktor, handsprayer, dan benih padi serta mendorong pertanaman padi gogo.
IPC, yang menganalisis data kerawanan pangan dan malnutrisi, berharap dapat menerbitkan laporan mengenai Sudan dalam beberapa minggu ke depan.
Berbagai Faktor
Menanggapi ancaman kelaparan di berbagai belahan dunia itu, Ketua Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Budi Laksana mengatakan apa yang terjadi di Sudan harus menjadi cermin bagi seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Bencana kelaparan di Sudan adalah akibat dari kombinasi berbagai faktor, termasuk perang berkepanjangan dan perubahan iklim yang mengganggu produksi pangan.
Keadaan tersebut, harus menjadi alarm bagi Indonesia untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif agar tidak menghadapi situasi serupa.
"Indonesia, dengan populasi yang besar dan kebergantungan pada sektor pertanian dan perikanan, harus memastikan bahwa kita memiliki ketahanan pangan yang kuat. Belajar dari situasi di Papua, di mana beberapa wilayah masih mengalami kekurangan pangan, kita harus memperkuat produksi pangan lokal, memastikan distribusi yang adil, dan mengembangkan teknologi pertanian serta perikanan yang adaptif terhadap perubahan iklim," papar Budi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya