Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Jamkrindo Luncurkan “Marketplace Guarantee”

Jamkrindo Bidik Volume Penjaminan Rp182,36 Triliun

Foto : Koran Jakarta /Wahyu AP

paparan kinerja - Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto (tengah) bersama jajaran direksi saat paparan kinerja di Jakarta, Selasa (5/5). Sepanjang 2018, Perum Jamkrindo mengantongi laba sebelum pajak sebesar 508,3 miliar rupiah

A   A   A   Pengaturan Font

Sepanjang 2018, volume penjaminan Perum Jamkrindo tercatat 174,74 triliun rupiah atau tumbuh sekitar 12,5 persen dari tahun 2017.

JAKARTA - Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) membidik pertumbuhan volume penjaminan di tahun ini menjadi 182,36 triliun rupiah. Jamkrindo pada tahun ini berupaya menjaga keberlanjutan bisnis dengan berfokus meningkatkan pertumbuhan dalam rangka mengoptimalkan kapasitas secara efektif dan efisien.

Direktur Utama Perum Jamkrindo, Randi Anto, mengatakan pada tahun ini Perum Jamkrindo menargetkan volume penjaminan bisa meningkat 15-17,5 persen atau sebesar 182,36 triliun rupiah dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018 sebesar 156,6 triliun rupiah. "Kami optimistis bisa mencapai target volume penjaminan tersebut," ungkapnya, di Jakarta, Selasa (5/4).

Sepanjang 2018, volume penjaminan Perum Jamkrindo tercatat 174,74 triliun rupiah atau tumbuh sekitar 12,5 persen dari tahun 2017.

Dijelaskan Randi, secara garis besar program penjaminan pada sektor Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan yang paling besar. Kemudian, diikuti oleh sektor komersial. Randi berkeyakinan bahwa perekonomian secara umum akan baik. Kemudian, proyek infrastruktur juga masih cukup besar dan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga terbilang masih besar, sebagai bentuk dari pelaksanaan program pemerintah yang bernama Program Satu Juta Rumah. "Kita yakin dengan growth 17,5 persen akan tercapai," jelas dia.

Menurut Randi, target volume penjaminan di tahun ini relatif cukup pruden karena pertumbuhannya seiring dengan pertumbuhan kredit perbankan dan ekonomi nasional. "Jadi, kita tidak bisa tiba-tiba lompat sendirian. Karena kita memfasilitasinya supaya dapat akses dari bank," ujarnya.

Guna mencapai target tersebut, Randi menjelaskan berbagai strategi disiapkan mulai dari penguatan kompetensi sumber daya manusia, otomatisasi proses bisnis dengan meningkatkan kekuatan sistem manajemen operasional yang optimal, melakukan pengembangan produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat penetrasi pasar dengan berbagai inovasi dan juga inisiatif sinergi dengan berbagai mitra bisnis perusahaan.

Inovasi Terbaru

Ditambahkan Randi, pada tahun ini Perum Jamkrindo akan mengimplementasikan inovasi terbaru dalam bidang penjaminan melalui marketplace guarantee atau MPG yang dapat menciptakan captive market melalui peran perusahaan sebagai supplier database UMKM potensial yang layak kredit dan layak jamin kepada mitra Penerima Jaminan.

Dengan berlakunya PP Nomor 35 Tahun 2018 tentang Peran Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia pada pertengahan tahun lalu, Randi mengatakan dampak positifnya akan semakin terasa di tahun 2019 ini. Sebab, Jamkrindo bisa memperluas penjaminan di luar UMKM dan koperasi, yakni melalui sinergi BUMN. "Pada tahun 2018, kami telah melakukan penjaminan untuk BUMN Karya dan Non-Karya," tukasnya.

Pada tahun ini, Jamkrindo berencana menambah empat perusahan fintech dalam penyaluran kredit. Adapun di tahun lalu, Jamkrindo telah menggandeng dua perusahaan fintech. Dengan begitu, hingga akhir tahun ini, Jamkrindo akan mempunyai enam perusahaan fintech.

Sebagai informasi, sepanjang 2018, Perum Jamkrindo mengantongi laba sebelum pajak sebesar 508,3 miliar rupiah. Angka ini melampaui RKAP tahun 2018 dengan volume penjaminan sebesar 156,6 triliun rupiah dan laba sebelum pajak sebesar 343 miliar rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top