Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 18 Jan 2025, 13:35 WIB

James Cameron Janjikan Narasi Berani di Film ‘Avatar: Fire and Ash’ 

Sutradara peraih Oscar, James Cameron.

Foto: IMDB

James Cameron, sutradara peraih Oscar yang dikenal dengan karya-karya epik seperti "Titanic" dan "Avatar", baru-baru ini memberikan gambaran tentang pendekatan kreatifnya untuk film ketiga dalam waralaba Avatar, yaitu "Avatar: Fire and Ash".

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Empire, Cameron mengungkapkan bahwa film yang dijadwalkan rilis Desember ini akan membawa elemen penceritaan yang lebih kompleks dan ambisius dibandingkan pendahulunya. Tidak hanya menghadirkan aksi spektakuler yang sudah menjadi ciri khasnya, film ini juga berusaha mengeksplorasi kedalaman karakter dan intrik yang lebih mendalam.

“Yang membuat saya bersemangat sebagai seniman berusia 70 tahun adalah kesempatan untuk tidak hanya mengulang pencapaian sebelumnya, tetapi juga mendorong batas kreativitas ke tingkat yang belum pernah Anda lihat sebelumnya di Avatar," kata Cameron.

"Kami mencoba menggali lebih dalam dan membalikkan ekspektasi. Saya tahu itu langkah yang berani, bahkan mungkin membuat beberapa orang terkejut. Tapi jika Anda tidak berani mengambil risiko, Anda hanya membuang-buang waktu dan uang semua orang,” lanjutnya.

Meski detail alur ceritanya masih dirahasiakan, sejumlah elemen baru telah terungkap, termasuk diperkenalkannya dua suku Na’vi baru: Klan Ash dan Wind Traders.

Klan Ash, yang dipimpin oleh karakter Varang (diperankan oleh Oona Chaplin), menandai perubahan signifikan dalam dinamika cerita karena mereka akan menjadi suku Na’vi pertama yang berperan sebagai antagonis utama.

Cameron menyebut langkah ini sebagai cara untuk melampaui paradigma sederhana yang selama ini digunakan dalam Avatar, di mana manusia digambarkan sebagai ancaman utama dan Na’vi selalu menjadi pihak yang benar.

Bintang utama, Zoe Saldaña, yang memerankan Neytiri, juga memberikan bocoran tentang bagaimana film ini akan berfokus pada perjalanan emosional keluarga Sully setelah kehilangan Neteyam, putra tertua mereka, dalam "Avatar: The Way of Water". Menurutnya, film ini akan mengeksplorasi bagaimana Jake dan Neytiri menerima kenyataan hidup mereka, mengatasi trauma, dan terus melindungi keluarga mereka.

Waralaba Avatar memang dikenal karena efek visualnya yang revolusioner dan pengalamannya yang memukau di layar besar, tetapi cerita yang dihadirkan sering kali menjadi sasaran kritik. Film pertama dianggap memiliki narasi yang terlalu sederhana dan mirip dengan cerita-cerita klasik seperti "Pocahontas" atau "Dances With Wolves".

Namun, Cameron tampaknya sadar akan kritik ini dan berniat membawa penceritaan waralaba ke level yang lebih tinggi, menambahkan kompleksitas yang lebih kaya untuk menciptakan pengalaman sinematik yang lebih mendalam.

Meskipun narasi yang sederhana di film-film sebelumnya mungkin membantu memperkenalkan dunia Pandora kepada penonton, Cameron tampaknya menyadari bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperkaya cerita dengan konflik dan tantangan baru.

Perkenalan Klan Ash sebagai kekuatan antagonis yang unik memberi potensi besar untuk mengubah dinamika cerita dan menciptakan ketegangan emosional yang lebih kuat. Dengan dua film sekuel lagi yang direncanakan setelah Fire and Ash, keputusan Cameron untuk mengambil risiko besar ini menunjukkan ambisi yang besar untuk menjaga waralaba tetap segar dan relevan.

Sepanjang kariernya, James Cameron dikenal sebagai pembuat film yang berani mengambil keputusan kreatif yang tidak konvensional, dan “Avatar: Fire and Ash” tampaknya tidak akan menjadi pengecualian.

Dengan janji menghadirkan karakter yang lebih kompleks, konflik yang lebih berani, dan visual yang tetap memukau, film ini diharapkan dapat memenuhi ekspektasi penonton sambil membawa waralaba Avatar ke arah yang lebih berani dan menantang.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Paundra Zakirulloh

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.