Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 27 Apr 2019, 05:00 WIB

Jamal Wiwoho

Foto:

Kerja cerdas mesti dilakukan karena inovasi teknologi melaju sangat cepat dengan perubahan terjadi cenderung revolusioner di era revolusi industri 4.0 ini. Komitmen pimpinan UNS dengan dukungan seluruh civitas akademika sangat menentukan keberhasilan transformasi UNS Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) menjadi world class university (WCU).

Untuk mengetahui apa saja yang akan dilaksanakan pimpinan UNS ke depan agar bisa menjadikan perguruan tinggi ini sebagai universitas kelas dunia, wartawan Koran Jakarta, Marcellus Widiarto berkesempatan mewawancarai Rektor UNS, Jamal Wiwoho, dari Jakarta, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Apa yang bisa dipetik dengan terpilihnya Anda menjadi Rektor UNS lewat musyawarah?

Pertama-tama, saya mengucapkan syukur karena UNS telah menyelesaiakan pergantian kepemimpinan dengan amat baik yakni musyawarah mufakat. Sebanyak 133 anggota senat UNS menyepakati saya sebagai Rektor UNS periode 2019-2023. Mohon doanya agar saya diberikan kemudahan dalam menerima amanah ini dan mohon kerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan UNS dalam kancah pendidikan tinggi di Indonesia maupun dalam kancah internasional.

Sebagai rektor baru, Anda mendapat pekerjaan rumah untuk bisa mewujudkan UNS sebagai WCU. Bagaimana strateginya?

Pada periode kepemimpinan Rektor UNS 2019-2023, ada tiga agenda utama yang harus dicapai dalam pengembangan UNS. Pertama, proses transisi UNS menjadi PTN-BH dengan pemenuhan pakta integritas. Kedua, peningkatan rangking perguruan tinggi versi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjadi 10 besar. Ketiga, pencapaian UNS menjadi WCU 500 besar dunia.

Bisa dijelaskan lebih mendetail?

Dalam rangka meraih cita-cita UNS menjadi WCU, UNS harus bertransformasi menjadi PTN-BH. Untuk itu diperlukan akselerasi di berbagai bidang pengembangan dengan menggunakan fondasi UNS Benteng Pancasila maka disusunlah lima pilar kebijakan strategis.

Apa saja kelima pilar tersebut?

Pilar pertama, akselerasi profesionalitas dan kesejahteraan SDM. Pilar kedua, akselerasi riset, publikasi, dan inovasi. Pilar ketiga, akselerasi reorientasi pembelajaran berbasis 4.0. Pilar keempat, akselerasi pengembangan institusi, penguatan literasi data dan teknologi. Pilar kelima, optimalisasi hukum, birokrasi, dan kerja sama.

Melalui implementasi kebijakan lima pilar kebijakan strategis tersebut didukung dengan doa dan kerja keras, cerdas, lekas, dan sinergitas di antara civitas maka segala hal yang civitas UNS cita-citakan dapat terwujud. Cita-cita tersebut UNS sebagai PTN-BH menjadi WCU.

Untuk pilar pertama bagaimana pelaksanaannya?

Kami akan melakukan akselerasi program 1.000 doktor (60 persen doktor). Kebijakan ini dilakukan dengan membuat kebijakan perjanjian tertulis bagi dosen baru yang diwajibkan studi S3 dalam kurun waktu maksimal empat tahun masa kerja. Kebijakan penerimaan dosen berkualifikasi doktor dan bantuan akselerasi studi S3 di UNS. Program ini juga merupakan bagian dari pemenuhan pakta integritas PTN-BH UNS.

Bagaimana dengan kesejahteraan SDM?

Akselerasi kenaikan pangkat dan jabatan berbasis aplikasi sistem IT. Kebijakan ini akan mengembangkan sistem career SDM UNS terintegrasi dengan mengembangkan sistem aplikasi career terintegrassi untuk pemantau kenaikan pangkat atau jabatan bagi SDM UNS secara real time.

Apa upaya lain yang akan Anda lakukan untuk menciptakan keunggulan UNS?

Kami akan memberikan penugasan dosen keahlian khusus. Dosen yang memiliki kompetensi tinggi dalam publikasi jurnal internasional bereputasi, komersialisasi produk ber-HKI, buku teks ber-ISBN dan HKI, pembelajaran akan diberi penugasan khusus oleh rektor untuk menciptakan keunggulan UNS.

Kami akan mempercepat capaian akreditasi A (unggul) bagi semua program studi dengan memberikan insentif anggaran pengembangan program studi. Peningkatan profesionalisme pascasarjana dan menciptakan kenyamanan mahasiswa pascasarjana agar mampu menghasilkan lulusan dan publikasi berkualitas tinggi (scopus) dan atau HKI yang menghasilkan revenue generating UNS untuk peningkatan kesejahteraan.

Untuk pilar kedua bagaimana?

Kami meluncurkan skema riset kolaborasi pembimbing dan mahasiswa. Skema riset hibah doktor, riset tesis magister, dan riset sarjana yang mewajibkan kolaborasi antara pembimbing sebagai tim pengusul dan mahasiswa S3/S2/S1/Diploma sebagai tenaga pendukung pelaksanaan riset yang publikasinya diwajibkan terindeks di database bereputasi.

Peluncuran skema riset publikasi internasional bereputasi. Skema hibah pascadoktor, hibah kompetensi dan penguatan riset mandatory merupakan skema riset yang mewajibkan capaian publikasi artikel di jurnal internasional terindek database bereputasi. Luaran buku ajar ber-ISBN diwajibkan di akhir skema riset hibah kompetensi.

Selain itu?

Kami akan meluncurkan skema riset kolaborasi internasional. Skema riset ini merupakan skema riset khusus bagi dosen dengan penugasan khusus riset untuk akselerasi publikasi artikel di jurnal internasional terindek database bereputasi dan penguatan jejaring kerja sama internasional. Diluncurkan juga riset pengembangan produk dan komersialisasi.

Skema riset ini meliputi riset produk inovasi dengan luaran produk atau karya atau model yang dibukukan skala laboratorium, riset pengembangan produk inovasi dengan luaran produk atau karya atau model yang terstandar industri, dan riset inovasi industri dengan target luaran pendapatan bisnis komersialisasi produk hasil riset.

Bagaimana dengan pilar ketiga?

Kami akan merekonstruksi kurikulum. Rekonstruksi kurikulum program vokasi, sarjana, dan pascasarjana melalui peninjauan capaian pembelajaran masing-masing prodi. Semua itu dengan target lulusannya mempunyai keterampilan 4.0 mengacu pada SN Dikti dan KKNI terintegrasi dan survei global industri 4.0.

Dengan begitu akan membuka prodi baru sesuai dengan tuntutan industri 4.0?

Ya, kami akan membuka program studi visioner 4.0. Membuka prodi baru akademik dan vokasi D4 sesuai kebutuhan Era RI 4.0 dengan sistem Multy Entry Multy Exit (MEME) berbasis bidang pada Inpres 9/2016 tentang revitalisasi pendidikan vokasi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM bidang kemaritiman, pertanian, pariwisata, industri kreatif, dan teknologi.

Hal ini merupakan respons jawaban dari pidato Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa perguruan tinggi harus berani melakukan berbagai terobosan, berani mendobrak kebiasaan-kebiasaan lama, menghilangkan kebiasaankebiasaan lama, berani memunculkan program studi baru yang mencetak keahlian masa kini dan masa depan.

Ini berarti, Anda harus bisa menyiapkan dosen yang mampu mengikuti perkembangan industri 4.0?

Iya. Penguatan profesionalisme dosen dalam teaching & learning 4.0 harus dilakukan. Profesionalisme dosen UNS dalam teaching dan learning perlu dikembangkan sesuai dengan tantangan dan tuntutan pendidikan abad 21 dan era revolusi industri 4.0.

Untuk pilar keempat bagaimana Anda mewujudkannya?

Kami akan membentuk unit pemeringkatan perguruan tinggi. Unit ini menjadi evaluator awal target capaian UNS (early warning of outcome) dalam memberikan peringatan dini untuk mengantisipasi penurunan capaian kinerja di masing-masing bidang. Mengingat strategisnya unit ini maka posisinya dapat berada di bawah rektor atau wakil rektor.

Kami akan membentuk holding company Badan Pengelola Usaha (BPU) untuk mewadahi perusahaan-perusahaan di UNS. Holding company UNS sebagai wadah perusahaan-perusahaan di UNS, diperlukan untuk mendorong kinerja BPU UNS menjadi lebih produktif dan lebih aktual. Semua unit usaha yang produknya berasal dari litbang UNS wajib dikoordinasikan oleh holding company BPU UNS, baik yang langsung usahanya di bawah holding company maupun dengan pola kerja sama.

Berarti ini BPU UNS akan diperkuat?

Iya, kami akan menguatkan BPU sebagai leader Revenue Generating Unit (RGU). BPU UNS sebagai center RGU harus diperkuat dengan pola pengelolaan sebagai unit bisnis yang dievaluasi berdasarkan nilai dana fresh money yang diperoleh serta rasio antara pendapatan dan biaya operasional. BPU UNS harus sehat dengan target capaian pendapatan fresh money di atas 100 miliar rupiah.

Pengembangan RGU di tingkat unit akan terus dilakukan. RGU ini di tingkat fakultas atau lembaga atau prodi atau pusat studi atau laboratorium sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan BPU UNS. Mindset bahwa aset yang ada di UNS (sarana dan prasarana, peralatan, gedung, SDM) sebagai modal bisnis harus ditanamkan di seluruh civitas akademika UNS.

Langkah lainnya apa?

Kami akan memantapkan dan menguatkan sekolah vokasi sebagai bagian dari unggulan UNS. Sekolah vokasi ini dikelola oleh seorang direktur. Ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi (saat ini diploma) agar menjadi lebih terarah. Sesuai dengan visi UNS yang menguat internasionalisasinya maka sekolah vokasi semestinya diarahkan pada pengembangan program Diploma IV, S2 Terapan, dan S3 Terapan. Sekolah vokasi ini akan mendapatkan kesetaraan dengan jenjang akademik yang dikembangkan di UNS.

Bagaimana pilar kelima akan Anda wujudkan?

Kami akan melakukan pembaharuan peraturan perundangundangan UNS yang taat azas dengan memberikan peran strategis senat. Masa transisi PTN-BH memerlukan pembaruan peraturan perundangundangan yang dapat mengayaomi kegiatan senat guna mewujudkan akselerasi regulasi di UNS. Kami akan memperbaharui peraturan kerja sama yang responsif untuk meningkatkan revenue generating pada tingkat universitas, fakultas, dan unit usaha laboratarium.

Kami juga akan mendirikan badan mediasi dan bantuan hukum untuk mengawal akuntabilitas aktivitas birokrasi dan layanan hukum civitas akademika. Langkah berikutnya, optimalisasi kinerja birokrasi untuk meningkatkan pelayanan kepada dosen dan mahasiswa. Satu hal yang sangat penting, kami menjadikan hukum sebagai dasar dan pemandu lima pilar transformasi UNS PTN-BH menjadi WCU.

N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.