Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Visi Kota

Jakarta Siapkan SDM Paham Teknologi

Foto : ANTARA/Siti Nurhaliza

Ilustrasi - Peserta pelatihan kerja di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI), Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi, Pemprov Jakarta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang memahami teknologi informasi. "Tantangan ke depan terkait Jakarta yang ingin menjadi kota global," tutur Kepala Disnakertransgi Jakarta, Taufik, Senin (5/8).

Artinya, warga dituntut menyiapkan bibit unggul atau SDM yang menguasai teknologi informasi. Dia tegaskan peluang kerja untuk warga adalah sama. Untuk itu Pemrpov bakal gelar pelatihan di lima wilayah Jakarta. Taufik menyebut, Pemprov Jakarta saat ini bersama pemangku kepentingan lain tengah memfokuskan untuk membuka pelatihan kerja bidang-bidang yang lebih khusus seperti pelatihan las atau berkaitan dengan tenaga industri.

Selain itu, Pemprov Jakarta juga meningkatkan produktivitas kerja bagi para pekerja untuk menghasilkan lebih banyak produk. "Ada alat ukur juga untuk melihat produktivitas di sebuah perusahaan, yang memang dinas kependudukan juga saat ini sedang menyusun perubahan terhadap perda administrasi kependudukan. Nah salah satu memang lebih perhatian kepada isu yang utama terkait dengan urbanisasi," ujar Taufik.

Mengingat urbanisasi yang meningkat setiap tahunnya, Pemprov Jakarta terus berupaya membuka pelatihan kerja untuk mencegah warga terabaikan yang pada akhirnya menjadi gelandangan. Disnakertransgi Jakarta dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) selalu melihat para pencari kerja dari luar Jakarta, khususnya urbanisasi memiliki sertifikat kompetensi.

Sebeb, menurutnya, perusahaan lebih melihat sertifikat kompetensi. Sertifikat dikeluarkan lembaga independen yang namanya badan nasional sertifikasi pekerja Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Selain itu, menyikapi ramainya generasi Z yang kurang minat bekerja, juga menjadi tantangan Pemprov Jakarta. Taufik akan untuk lebih menggencarkan sosialisasi program-program pelatihan kerja. Ini bakal diinisiasi Disnakertransgi Jakarta.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transmigrasi (P3T) Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Pusat, Helazurine Lindane menambahkan, tantangan ke depan pencari kerja didominasi generasi Z. Menurut Hela, generasi Z mayoritas memiliki mental yang kurang siap menghadapi dunia kerja.

Mereka lebih ingin sesuatu yang mudah, cepat, dan instan. Gen Z lebih menyukai pekerjaan mandiri (informal) seperti konten kreator, trading saham, kripto, endorsement produk, ataupun bidang informasi dan teknologi. "Harapannya, ke depan diperlukan kebijakan pemerintah yang dapat merespons dengan keadaan tersebut," jelasnya.

Hela memberi contoh, pekerjaan informal tersebut diformalkan menjadi sebuah profesi, sehingga pemerintah dapat menyiapkan SDM unggul dengan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top