Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jakarta Akhir pekan

A   A   A   Pengaturan Font

TBIG CreatiON 2018 : Ajang Kompetisi Untuk Generasi Muda, Generasi Kreatif Indonesia

Tanggal : 25 Juni - 26 Agustus 2018
Tempat : Jakarta

Sukses dalam penyelenggaraan TBIG CreatiON pertamanya pada tahun lalu, PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBIG) kembali menggelar ajang kompetisi menciptakan solusi kreatif berupa Internet of Things (IoT) dan Aplikasi, untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di lingkungan sekitar, maupun peningkatan layanan bagi masyarakat umum. Sesuai dengan namanya, yakni CreatiON - yang merupakan kependekan dari Creative SolutiON, ajang ini merupakan wadah bagi generasi muda Indonesia, untuk mewujudkan berbagai ide unggulan mereka menjadi sebuah solusi kreatif yang berdaya guna untuk masyarakat Indonesia.

Dalam event kali ini, TBIG memperluas cakupan peserta yang dapat berpartisipasi dalam TBIG CreatiON 2018, yakni dengan mengikutsertakan kalangan Pelajar. Hal ini sejalan dengan komitmen TBIG yang memberikan perhatian besar terhadap perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) di Indonesia.

Kami menyadari, TIK akan menjadi aset strategis bagi bangsa ini di masa yang akan datang. Dengan melibatkan generasi muda sejak dini dalam pengembangan solusi kreatif berbasis TIK, maka bangsa ini diharapkan akan lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di era transformasi digital.

Jazzy Night with Olive Latuputty

Tanggal : 10-11 Agustus 2018
Tempat : Motion Blue Jakarta

Olive Latuputty adalah penyanyi jazz Indonesia dengan dua album solo Di bawah label 'Sangaji' berjudul "You" dan "Fantasy". Olive juga dikenal sebagai vokalis untuk band jazz halus yang disebut "Parkdrive," yang saat ini tidak aktif. Dia mulai bernyanyi sejak berusia 5 tahun dalam berbagai tahapan untuk berbagai acara di Indonesia dan di luar negeri. Dia memulai karirnya sebagai penyanyi gospel dan merekam album berjudul "Shining" di Amerika Serikat. Selain bernyanyi, Olive juga merupakan pembawa acara tv, radio dj, dan MC. Dia merilis single terbarunya U-Uh Song awal tahun ini (2018) dan saat ini sedang mengerjakan album solo baru mendatangnya.

Suara Cinta untuk Indonesia Jamaica Café

Tanggal : Sabtu, 11 Agustus 2018
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Galeri Indonesia Kaya, Jakarta

73 tahun sudah Indonesia merdeka dan berdiri dengan adat istiadat, agama, kultur dan budaya yang amat kaya. Dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki suguhan musik yang beragam yang dipengaruhi oleh perbedaan bahasa yang sama banyaknya.

Jamaica Cafe yang telah berkarir dengan membesarkan A Capella Indonesia lebih dari 20 tahun akan membawakan kisah mengenai perjuangan dan kecintaan mereka terhadap Indonesia melalui lagu-lagu nasional dari berbagam daerah hingga lagu-lagu perjuangan untuk menceritakan kembali kisah perjuangan Indonesia dengan karakter Jamaica Cafe yang unik hanya untuk pecinta seni Galeri Indonesia Kaya.

Suara Cinta untuk Indonesia oleh Jamaica Café dapat disaksikan di Galeri Indonesia Kaya pada tanggal 11 Agustus 2018 pukul 15:00 WIB.

Keroncong Kemerdekaan Dony Koeswinarno

Tanggal : 12 Agustus 2018
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Galeri Indonesia Kaya, Indonesia

Dony Koeswinarno & Keroncong Indonesiaku akan menampilkan lagu-lagu bertemakan Kemerdekaan. Sesuai dengan tema acara yaitu Keroncong Kemerdekaan. Selain lagulagu bertema Kemerdekaan yang menggugah rasa cinta Tanah Air Indonesia, Dony Koeswinarno & Keroncong Indonesiaku juga akan membawakan beberapa lagu yang di ambil dari album solonya.

Dony Koeswinarno S.Sn lahir di Surakarta, 26 Maret. Lulusan dari Fakultas Seni Pertunjukan Jurusan Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini mempunyai pengalaman tampil di beberapa pagelaran musik di tanah air maupun mancanegara serta berkolaborasi dengan banyak musisi di dalam dan di luar negeri. Selain tampil rutin di beberapa festival musik jazz di Indonesia, diantaranya JakJazz, Java Jazz Festival, Solo City Jazz, Batam Jazz Festival, Bangka Jazz Festival, NgayogJazz dan juga aktif di dunia industri rekaman sebagai bintang tamu serta beberapa konser musik di tanah air. Dan juga pernah terlibat aktif di beberapa orkestra di Indonesia, diantaranya Twilite Orchestra, Jakarta Concert Orchestra, Erwin Gutawa Orchestra, Dwiki Dharmawan "World Peace Orchestra" dan yang lainnya.

Pada tanggal 9 Maret 2009 Dony bersama Pitoelas Horn Section terlibat dalam konser Natalie Cole di Jakarta. Pada bulan Agustus 2011 Dony yang terlibat juga di Ubiet & Kroncong Tenggara tampil di Darwin Festival dan Brisbane Power House Australia. Pada tahun yang sama di bulan September Dony bersama Ubiet & Kroncong Tenggara konser di KonzertHaus Berlin dan Haus der Kulturen der Welt-Berlin. Awal tahun 2011 Dony Koeswinarno merilis album Big Band bersama kelompoknya yaitu Pitoelas Big Band.

Akhirnya pada bulan Agustus 2017 Dony Koeswinarno merilis album solo pertamanya dengan judul Dony Koeswinarno. Konsep dari album ini adalah perpaduan musik Keroncong dan Jazz yang dikemas dengan gaya "Kekinian" (Keroncong Jazz Kekinian).

Keroncong Kemerdekaan oleh Dony Koeswinarno dan Keroncong Indonesiaku feat. Mutiara Sukardi, Irsa Andrea, Marcellina Ingrid, Areess Cak Rocker, Junio Fernandez.

Titik Temu : Pameran Tujuh Perupa Kontemporer

Tanggal : 7-19 Agustus 2018
Tempat : Galeri Nasional Jakarta

Sebanyak tujuh perupa yang sebagian besar tanpa latar belakang seni menampilkan karyanya dalam pameran karya bertema Titik Temu. Mereka adalah Andriani S Sumantri, Gloria Pearl, Ika Vantiani, Mira Balya, MS Alvi, Saniyyah Blesshanti dan Mohamad Jagad Marcelleno.

Berbagai karya yang diwujudkan dalam medium sulam, gambar, data, bentuk tiga dimensi sampai Kamus Bahasa Indonesia. Karyakarya tersebut merepresentasikan ide-ide seniman yang berasal dari berbagai kalangan.

Adriani S Sumantri membuat sulam di atas batik. Sulam tersebut menceritakan sebuah dialog kematian. Untuk sebagian orang, kematian ditandai dengan sinar putih atau kehidupan yang menyenangkan setelah meninggalkan dunia.

Batik dipilih menjadi medium sulam dimaksudkan sebagai cara untuk menghormati karya para pendahulu sekaligus untuk melepaskan ego manusia. "Ini latihan melepas ego, dengan memilih medium mengakui keberadaan liyan," ujar dia yang ditemui dalam pembukaan pameran, Rabu (7/8) malam.

Mira Balya menggunakan medium gambar untuk merepresentasian pemikiran para penderita demensia maupun Alzheimer. Ia terinspirassi mendiang ibunya yang menderita demensia. Untuk itu, ia mengajak para manula di sebuah panti untuk berimajinasi dengan gambar. Lalu terwujudlah, gambar yang antara lain berupa bunga dan pemandangan.

Festival Jajanan Tradisional : Djadjanan Djoeang 2018

Tanggal : 7 Agustus - 2 September 2018
Tempat : Atrium India, Mall Artha Gading

Di buka sejak 7 Agustus lalu, festival kuliner ini akan berakhir hingga september mendatang dan layak menjadi agenda akhir pekan bagi pencinta kuliner Indonesia. Ada banyak kuliner-kuliner khas nusantara yang disajikan. Semuanya serba jajanan pasar seperti tape uli, tahu gejrot, kue rangi, sate padang dan aneka jajanan lainnya.

Quatuor Bozzini Meets Indonesia

Tanggal : 10 - 11 Agustus 2018
Pukul : 20.00 WIB
Tempat : Teater Salihara

Pada hari pertama Quatuor Bozzini membawakan karya empat komposer muda Indonesia secara perdana. Ada Bali Miniatures (2018) karya Marisa Sharon Hartanto, String Quartet No. 2 (2018) karya Matius Shan Boone, Counter Noise No. 3 (2018) karya M. Arham Aryadi, In Memory (2018) karya Stevie Jonathan Sutanto dan satu karya James Tenney yaitu Koan for String Quartet (1984).

Pada hari kedua mereka membawakan Folkestone (1999) karya Linda Catlin Smith, About Bach (2015) karya Cassandra Miller dan Pulau Dewata (1977) karya Claude Vivier.

Tahun ini mereka beroleh penghargaan Performer of the Year oleh Opus Prize di Conseil québécois de la musique, Kanada.

Yayoi Kusama Pameran Visual Arts

Tanggal : 18 Juni - 9 September 2018
Tempat : Museum MACAN Jakarta

Keajaiban Karya Yayoi Kusama Hadir di Jakarta Lewat Pameran "LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW" di Museum MACAN Seniman asal Jepang, Yayoi Kusama menetapkan destinasi terakhir dari pamerannya yang bertajuk Yayoi Kusama: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW di Indonesia.

Selama hampir 70 tahun berkarir sebagai seniman, kali ini ia memamerkan berbagai macam karyanya yang sebelumnya sebelumnya telah ditampilkan di National Gallery Singapore dan Queensland Art Gallery, dan Gallery of Modern Art di Australia.

Museum MACAN menjadi tempat terakhir kalinya para penikmat seni dan masyarakat umum dapat menyaksikan pameran dari seniman yang terkenal dengan rambut bob nya ini. Yayoi Kusama menampilkan kurang lebih 130 karya seninya yang akan dipajang hingga 9 September 2018 mendatang. Jika sebelumnya instalasi telah dipamerkan terlebih dahulu di pameran "Art Turns. World Turns" di Museum MACAN, kali ini kamu bisa menyaksikan jauh lebih banyak karya khas beliau.

Komentar

Komentar
()

Top