Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jakarta Akhir Pekan

A   A   A   Pengaturan Font

Tempat: Galeri Indonesia Kaya Jakarta

Tanggal: Sabtu, 12 Mei 2018

Banyak orang bilang seseorang dari desa yang jauh dari ibu kota itu sulit untuk berkarir atau maju. Banyak yang mengatakan si Ajo yang pemimpi itu gila. Dia gila bisa hidup dengan musik tradisi, dia gila bisa hidup dengan kesenian dan budaya, dia gila mendirikan sebuah organisasi kesenian dengan mengajak anak-anak yang tidak mengerti dan tahu kesenian, kemudian berharap akan bisa setelah diajarkan, dia gila mulai berkarir musik dan kesenian tanpa ada fasilitas apapun, dan dia gila bisa jelajahi dunia dengan kebudayan. Itu adalah mimpi konyol, tetapi dari cacian itu semua proses dimulai. Dari bawah kolong, semua mimpi itu dimulai. Bekerja keras dan selalu berusaha untuk mencapai satu persatu mimpi.

Ajo si Pemimpi mempunyai begitu banyak mimpi yang harus diwujudkan satu persatu, tetapi mimpi yang paling utama dari segalanya adalah bahwa anak-anak muda di Indonesia dapat mencintai seni tradisi dan kebudayaan kita kembali. Budaya adalah sesuatu yang bisa kita banggakan dari negeri kita.

Komunitas Darak Badarak berdiri 7 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2010, dari sekumpulan anak-anak muda Pariaman yang mempunyai sebuah mimpi dan tujuan yang sama untuk memajukan Kota Pariaman dengan musik tradisional, modern dan kontemporer. Kondisi sosial yang terjadi pada masa itu menjadi pemicu lahirnya komunitas ini. Banyaknya anak muda usia sekolah yang memiliki banyak waktu luang namun tidak dimanfaatkan dengan positif, bahkan ada beberapa anak drop out dari sekolah, mulai mengenal obat-obat terlarang serta membentuk perkumpulan-perkumpulan yang berorientasi kepada aktifitas-aktifitas negatif dan dapat menimbulkan keadaan yang lebih buruk dalam bentuk gangguan di lingkungan sekitar.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top