Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat

Jakarta Akan Miliki RS Khusus Korban Napza

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rumah sakit khusus layani kesehatan jiwa dan ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) akan dibangun di Duren Sawit, Jakarta Timur. Selain Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan bangun dua rumah sakit, yakni RSUD Cengkareng, dan RSUD Koja.

Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan mengatakan, RSKD Duren Sawit diutamakan melayani kesehatan jiwa dan napza yang bekerja sama dengan beberapa panti sosial di DKI Jakarta untuk menampung pasien dengan gangguan jiwa. Sehingga, peningkatan kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana fisik di rumah sakit khusus ini dirasa perlu agar dapat memberikan pelayanan one stop services. Yakni menyelesaikan permasalahan penyakit dengan gangguan jiwa yang disertai penyakit organik lainnya.

"Di Jakarta ini banyak warga yang mengalami gangguan jiwa. Menurut statistik itu 20 persen, tapi ini jangan diartikan ekstrem itu adalah skalanya. Artinya yang ada sekarang itu penting dan kita berharap kalau ada tanda gangguan, sering merasakan, cepatlah kita bertindak dengan mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan termasuk mendatangi tempat ini," ungkap Anies, usai meletakkan batu pertama RSKD Duren Sawit, di Jakarta Timur, Kamis (5/7)

Gangguan Jiwa

Direktur Utama RSKD Duren Sawit, Julaga HC Lumban Tobing mengatakan, pengembangan sarana dan prasarana RSKD Duren Sawit sangat diperlukan mengingat tuntutan masyarakat sekitar Kecamatan yang meningkat atas pelayanan kesehatan. Terlebih, penderita gangguan jiwa baik rawat jalan dan rawat inap cukup meningkat.

Nantinya, pada sisi selatan akan dibangun gedung delapan lantai bangunan dan dua lantai basement serta bangunan penghubung antar gedung lama dan gedung baru yang akan dilaksanakan dengan tahun jamak (multi years). Selain itu, penambahan kapasitas tempat tidur juga dilakukan sebanyak 187 tempat tidur. Pembangunan tersebut dibiayai dengan anggaran APBD Provinsi DKI Jakarta tahun Jamak 2018 - 2019 sebesar 228 miliar rupiah.

Anies menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta juga membangun dan mengembangkan RSUD Koja. Pihaknya akan membangun blok baru yang terdiri atas 16 lantai. Peningkatan pelayanan yang akan tersedia pada bangunan baru tersebut, di antaranya Gawat Darurat Kebidanan dan Bayi, Kamar Operasi Onkologi, Penambahan Tempat Tidur Rawat Inap untuk Kelas 1 dan 2, Medical Check Up, Kemoterapi, dan Rawat Jalan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, R Koesmedi mengaku fasilitas tempat tidur di rumah sakit di Jakarta telah cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya. Jumlahnya mencapai 13 ribu unit tempat tidur. Hanya saja, ungkapnya, ada beberapa rumah sakit swasta yang belum bisa memberikan jaminan atau kepastian layanan mumpuni untuk warga Jakarta.

"Yang jadi masalah rumah sakit swasta. Mereka itu tidak bisa ikut menjamin dengan baik keperluan Pemda DKI, makanya beberapa rumah sakit kita buat. Sampai saat ini tinggal dua titik yang masih belum aman yaitu didaerah perbatasan Jakarta Timur dan Jakarta Utara dan satu lagi d Jakarta Barat," ungkapnya.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top