Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup I Mengolah Sampah Organik Menjadi Cairan Ecoenzym

Jaga Udara Jakarta Lebih Sehat

Foto : ANTARA/Yogi Rachman

Sejumlah warga beraktivitas di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI juga gencar membangun taman sebagai ruang terbuka hijau untuk menghasilkan udara yang lebih baik.

JAKARTA - Masyarakat diajak ikut serta menjaga kualitas udara agar lebih bersih dan sehat. Ajakan ini disampaolam Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, di Jakarta, Minggu (5//6). Dia mengatakan, masyarakat dapat berperan serta menjaga kualitas udara ibu kota. Salah satunya dengan meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi.
"Kami juga terus berupaya memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi publik," kata Asep Kuswanto. Asep menambahkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta juga tengah membangun moda transportasi terintegrasi untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Beberapa contoh di antaranya pengintegrasian rute MRT Jakarta, Transjakarta, hingga LRT Jakarta. Semua terhubung dengan angkutan umum lainnya seperti kereta rel listrik (KRL).
"Di Jakarta juga sedang kami galakkan uji emisi. Kami harapkan masyarakat untuk melakukan uji emisi kendaraan," ujar Asep. Tak hanya itu, Pemprov DKI juga gencar membangun taman sebagai ruang terbuka hijau untuk menghasilkan udara yang lebih baik.
Lebih lanjut, dia menuturkan dengan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat diharapkan dapat membuat kualitas udara Jakarta lebih baik. "Kita berharap ke depannya baik Pemprov DKI, para kolaborator, maupun masyarakat dapat sama-sama bekerja meningkatkan udara bersih Jakarta," tutur Asep.
Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, juga menekankan agar masyarakat tidak menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil untuk perjalanan dekat. Sebaiknya gunakan sepeda atau jalan kaki. Yogi berkolaborasi dengan Komunitas Ecoenzyme Nusantara Jabodebek untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya bersama-sama memperbaiki kualitas udara Jakarta.
"Kemudian kita juga mengajak berbagai kolaborator lain untuk mengenalkan kepada publik yang bisa dilakukan dalam memperbaiki kualitas udara Jakarta," ujar Yogi. Kembali ke Asep, dia mengemukakan, meskipun pemerintah telah melakukan upaya maksimal, dukungan dari pihak lain tetap diperlukan untuk mencapai udara Jakarta yang lebih bersih.
"Melalui acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang mengambil topik Udara Bersih untuk Jakarta, saya berharap bisa menjadi langkah awal wujud kolaborasi bersama untuk menciptakan udara bersih di Jakarta," kata Asep.

Olah Sampah
Hal senada disampaikan Pengurus Komunitas Ecoenzyme Nusantara Jabodebek, Liana. Dia juga mengajak masyarakat untuk mengolah sampah organiknya jadi cairan ecoenzym yang memiliki banyak fungsi. Hal ini agar sampah dari Jakarta tidak semakin menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi.
"Jadi, daripada kita membuat sampah menumpuk di Bantargebang lebih baik kita mengolah menjadi sesuatu yang berguna," kata Liana. Dia menuturkan, sudah sejak 2 tahun lalu bergerak mengajak masyarakat untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi cairan ecoenzyme yang punya banyak fungsi.
Seperti untuk pembersih area dapur, mencuci piring, mencuci pakaian, mengepel lantai, membersihkan kamar mandi atau kloset. Bahkan untuk membersihkan sayur dan buah.Lebih jauh diungkapkan, alat bekas pembersih dapat digunakan untuk gosok gigi, berkumur, mencuci rambut, mandi dan cuci tangan. Kemudian, sebagai pertolongan pertama luka gores dan bisul. Juga bisa sebagai pupuk organik, membunuh bakteri hingga mengobati luka bakar dan gatal.
"Fungsinya banyak sekali. Kita umpamanya buat P3K, misalnya tergores bisa semprot ecoenzyme, darahnya akan berhenti dan lukanya menutup," tutur Liana. Menurut Liana, untuk pengolahannya cukup mudah. Bahan-bahannya bisa didapat dari sisa-sisa bahan makan yang belum dimasak seperti kulit buah atau sisa sayuran.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top