Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Digital

Jack Ma-Sekjen PBB Bahas Kerja Sama Global

Foto : UN Photo/Mark Garten

Diskusi digital l Dari kiri ke kanan, Jack Ma, Melinda Gates, dan Antonio Guterres, saat sesi diskusi global yang disiarkan secara daring dari markas PBB di New York, AS, Senin (10/6).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Pendiri sekaligus kepala eksekutif Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, Jack Ma, diwartakan kantor berita Xinhua, telah bergabung dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, dan Melinda Gates dari the Gates Foundation, dalam percakapan langsung di New York, Amerika Serikat (AS), pada Senin (10/6), untuk membahas kerja sama digital global bagi masa depan industri digital yang lebih aman dan berkelanjutan.

Acara diskusi global yang disiarkan secara daring itu dipandang sebagai kesempatan untuk membahas bagaimana sektor publik, sektor swasta, dan masyarakat sipil, dapat bekerja sama untuk merealisasikan potensi teknologi digital guna memajukan kesejahteraan manusia, sembari memitigasi risiko-risikonya, sekaligus untuk menjembatani kesenjangan digital.

"Di era digital, semakin besar Anda, semakin besar tanggung jawab yang seharusnya Anda miliki," kata Ma yang juga merupakan ketua bersama Panel Tingkat Tinggi PBB untuk Kerja Sama Digital.

Ma menyebut bahwa tugasnya sebagai chief education officer, mengharuskannya untuk terus terlibat dalam mendidik pelanggan dan pejabat pemerintah, serta berusaha meyakinkan mereka untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi.

"Jika Anda tidak memperhatikan privasi, jika Anda tidak memperhatikan keamanan data, jika Anda tidak memperhatikan hak asasi manusia, jika Anda tidak memperhatikan kepentingan masyarakat, Anda mungkin menghilang dengan sangat cepat," ucap Ma seperti dikutip dari Xinhua.

Disampaikan Ma bahwa saat ini ponsel jauh lebih kuat daripada komputer pribadi mana pun yang kita miliki dua puluh tahun yang lalu. Ma menambahkan bahwa jika pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil bekerja sama, mereka dapat membuat kebijakan yang cerdas.

Sementara itu Sekjen Guterres mencatat pentingnya pendekatan yang berpusat pada rakyat. Ia mengatakan hal itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab sosial.

"Saya optimis tentang kemungkinan multilateralisme inklusif ini dan potensi dialog serta kerja sama antara berbagai aktor kunci," kata Guterres.

Sekjen PBB itu pun memandang bahwa kondisi-kondisi sedang diciptakan untuk regulasi cerdas yang efektif melalui sebuah kerja sama yang melibatkan semua orang untuk menghindari risiko yang benar-benar ada.

Target 2030

Pada saat ini tercatat sekitar setengah populasi dunia masih tidak memiliki akses ke internet. Oleh karena itu panel menyerukan agar upaya untuk memastikan setiap orang dewasa memiliki akses yang terjangkau ke jaringan digital, serta layanan keuangan dan kesehatan yang didukung secara digital, bisa terlaksana pada 2030.

"Perempuan dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan harus didukung," kata panel tersebut sembari menegaskan bahwa perlunya ada kebijakan khusus yang diadopsi untuk memastikan penyertaan digital secara penuh bagi mereka, sementara cara-cara yang diakui secara internasional untuk mengukur inklusivitas harus ditetapkan.

"Negara berkembang dan komunitas marjinal harus memiliki suara dalam menentukan bagaimana teknologi ini digunakan," tegas Melinda Gates. "Itulah cara kami bisa menjamin bahwa, alih-alih memperkuat masalah lama, teknologi digital adalah sumber solusi baru," punkas istri dari pemimpin perusahaan teknologi internet Microsoft, Bill Gates. Ant/Xinhua/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top