Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil

Jabar Siap Bantu Penerjemahan Kitab Babad Padjadjaran

Foto : jabarprov.go.id

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat berkunjung ke rumah Butet Kartaredjasa di Bantul, DIY, Rabu (6/4)

A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, menyatakan Jabar siap membantu upaya penerjemahan kitab Babad Padjadjaran dari bahasa Jawa kuno ke bahasa latin dan Indonesia. Penerjemahan kitab Babad Padjadjaran penting guna mengetahui sejarah dengan lebih pasti dalam konteks hubungan kultural antara Sunda dan Jawa.

Upaya ini juga dimaksudkan untuk menjaga kesejukan budaya menjelang hajat demokrasi 2024.

Hal itu dikatakan Gubernur saat bertemu budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa yang akrab dipanggil Butet Kartaredjasa di kediamannya, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (6/4).

"Ini adalah tahap dua (kerja sama) dengannon-government, wujudnyacommunity to community," ucap Gubernur Ridwan Kamil.

Kerja sama budaya Jabar - DIY sudah dimulai dengan saling kunjungan gubernur masing-masing Desember 2021. Diawali dengan sowan Gubernur Ridwan Kamil yang dibalas dengan napak tilas Sri Sultan Hamengkubuwono X sekaligus pertemuan budaya di Kota Bandung. Kini di awal 2022, Ridwan Kamil ingin memperkuat jalinan kerja sama.

"Di tahun 2022 seiring Covid-19 yang surut, kami ingin ada kerja sama kegiatan antara seniman Yogyakarta dengan Jawa Barat. Secara konkret ada cerita tentang Padjadjaran dalam satu kitab yang belum tahu isinya apa, karena bahasa Jawa kuno," ungkap dia.

Gubernur Ridwan Kamil mengatakan bahwa Jabar siap membantu penerjemahan kitab Babad Padjadjaran menjadi literasi sejarah nusantara yang ditulis dalam bahasa latin dan Indonesia.

"Saya akansupportuntuk terjemahkan (kitab Babad Padjadjaran) ke latin dan bahasa Indonesia. Dan nanti kita carikan bentuk ekspresi kebudayaannya. Mudah-mudahan dialog budaya ini bisa mencairkan suhu politik. Berita politik panas, kita: Yogyakarta - Jawa Barat di tengah saja agar seimbang," kata dia.

Sementara itu Butet Kartaredjasa mengaku terkejut dengan kedatangan Gubernur Jabar sekaligus kawan lamanya. Perjumpaan terakhir keduanya sudah cukup lama.

"Surprisebanget saya ketamuan Kang Emil, kawan lama saya sebelum jadi pejabat, sebagai sesama orang seni, beliau arsitek. Ini adalah hal inspiratif yang tercetuskan dalam percakapan ini tentang semacam rekonsiliasi kultural Jawa dan Sunda. Kalau mengingat sejarah, mitos, itu ada ketegangan dua kultur antara Jawa dan Sunda," ujar Butet.

Butet menyambut baik niat Jabarsupportpenerjemahan kitab. Selain momentum membuka sejarah antara Jawa dan Sunda, juga dapat mencairkan sisa-sisa pertikaian pada masa lampau. Kemudian pelaku sastra Jawa makin bergairah dalam mencipta karya di tengah pandemi.

"Tentu ini akan melibatkan kawan kawan dari sastrawan, penyair mungkin, untuk menarasikan dalam bentuk prosa, sehingga orang Jawa, orang Sunda bisa membaca nilai-nilai kearifan budaya dari kitab yang ditulis oleh para pujangga Jawa di masa lalu," pungkas dia.I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top