Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ITS Luncurkan Drone Pengendus Emisi Udara

Foto : Istimewa

Drone sniffing yang dilengkapi dengan floater system tersebut cocok untuk dioperasikan di wilayah perairan seperti pelabuhan dan pantai.

A   A   A   Pengaturan Font

Menggunakan dashboard berbasis Internet of Things (IoT), semua informasi dari drone sniffing dapat diakses melalui website putaradar.id secara real-time. Dashboard ini mengandung berbagai sumber informasi mengenai jenis dan kadar emisi, tipe kapal, hingga nama dari pelabuhan. "Dengan adanya informasi ini, pengguna dapat mengetahui kelayakan suatu kapal dan juga dapat dijadikan acuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca," terang dosen Departemen Teknik Transportasi Laut tersebut.

Dashboard ini juga dilengkapi dengan indikator ambang batas emisi per kapal, sehingga memungkinkan pengguna untuk menentukan kelayakan suatu kapal. Fitur dalam dashboard akan disesuaikan dengan jenis pengguna. Contohnya pada KSOP, pengguna dapat melihat data cek emisi harian, data hasil emisi perkapal, bukti hasil penciuman emisi, dan data-data yang dimiliki oleh pilot di lapangan. Semua informasi tersebut dapat diakses secara real-time pada website.

Setelah dilakukan tiga uji yakni sniffing, surveillance, dan floater system, maka drone sniffing ini terlihat mampu menyelesaikan semuanya dengan lancar. Hal itu memberikan bukti bahwa alat inovatif tersebut sudah layak untuk dikomersialisasikan dan digunakan secara produktif di masyarakat.

Drone sniffing tersebut bekerja dengan menghisap emisi gas buang dari kapal atau area dermaga, kemudian menangkapnya dalam sensor emisi BVD-Sniffing. Sensor ini mendeteksi setiap partikel yang telah dihisap menggunakan polutant sensor di dalamnya. Data dari sensor tersebut diolah oleh perangkat lunak dan diunggah ke cloud, sehingga hasilnya dapat dilihat melalui dashboard.

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan KSOP Nanang Afandi SE MM berharap agar alat ini dapat membantu KSOP dalam mendeteksi emisi polutan dari kapal-kapal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Ia juga berharap alat ini dapat digunakan lebih luas lagi untuk mendukung target Indonesia mencapai nol emisi pada tahun 2060 mendatang. "Penggunaan teknologi ini merupakan langkah penting dalam upaya nasional untuk mengurangi polusi dan menjaga kelestarian lingkungan," tuturnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top