Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Italia Siap Pertahankan Mahkota Eropa

Foto : Alberto PIZZOLI / AFP

berebut bola I Pemain Timnas Italia, Giacomo Raspadori (kiri) berebut bola dengan rekan satu timnya saat sesi latihan di Iserlohn, Jerman, Rabu (12/6) menjelang kejuaraan UEFA Euro 2024. ­Gli Azzurri akan berupaya ­mem­pertahankan mahkota Ero­pa di Jerman dan mencoba meniru pahlawan Piala ­Dunia mereka masa lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

MILAN - Luciano Spalletti menukangi Italia yang memiliki kekuatan baru menuju Piala Eropa (Euro) 2024. Gli Azzurri akan berupaya mempertahankan mahkota Eropa di Jerman dan mencoba meniru pahlawan Piala Dunia mereka masa lalu.

Italia menjalani turnamen besar pertama sejak menjuarai Piala Eropa tiga tahun lalu. Spalletti telah dipercaya membimbing negaranya keluar dari keterpurukan.

Spalletti membawa Italia kembali ke kejayaan terbesar di Piala Dunia 2006. Italia menjadi juara yang dimenangkan generasi emas termasuk Gianluigi Buffon, Francesco Totti, Alessandro Del Piero, Andrea Pirlo dan Fabio Cannavaro.

Tim nasional Italia mengalami krisis identitas sejak saat itu. Italia tidak yakin akan posisi di kancah global dan tidak lagi ditakuti seperti beberapa dekade lalu. Kemenangan Piala Eropa 2020 yang berlangsung tahun 2021 saat Gli Azzurri dilatih pendahulu Spalletti, Roberto Mancini, menjadi kejutan. Ini mendebarkan para pendukung yang sudah terbiasa dengan kondisi prestasi internasional.

Para pahlawan Italia di Wembley, yang mengalahkan Inggris di kandang sendiri untuk memenangkan Euro 2020, sebagian besar telah dikesampingkan oleh Spalletti.

Tindakan itu dilakukannya setelah Italia gagal mencapai putaran final Piala Dunia kedua berturut-turut kurang dari setahun setelah kejayaan di Euro. Sebagai gantinya, generasi muda akan berupaya membangun kembali reputasi Italia.

"Dalam sepak bola kami memerlukan insentif baru, darah baru, dan orang-orang yang bersedia tampil di depan. Mereka harus menunjukkan kemampuan," ujar Spalletti.

Jika Italia tidak siap menghadapi tantangan ini atau tidak siap memikul tanggung jawab itu, akan kalah. Spalletti hanya memanggil lima pemain dari tim yang menjadi starter dalam kemenangan atas Inggris dalam skuad awalnya yang terdiri dari 30 pemain.

Usia menjadi faktor yang membuat beberapa pemain absen, termasuk pensiunnya kapten Giorgio Chiellini dan rekannya di posisi bek tengah Leonardo Bonucci. Tapi pemain lain, seperti Lorenzo Insigne, Marco Verratti, dan Leonardo Spinazzola, justru tersingkir.

Mengejutkan

Spalletti juga mengejutkan para penggemar dengan memutuskan untuk meninggalkan Manuel Locatelli. Padahal dia tampil cemerlang di Piala ropa 2020. Dia juga bermain di kedua pertandingan persahabatan melawan Venezuela dan Ekuador, bulan Maret lalu.

Keputusan ini membuat gelandang Juventus tersebut memasang layar hitam di Instagram karena kecewa dicoret. Rekan setimnya di Juventus, Nicolo Fagioli mendapat panggilan, meski absen hampir sepanjang musim setelah larangan bermain selama tujuh bulan akibat skandal perjudian.

"Saya melewati tujuh bulan yang sangat sulit. Saya berada di halaman depan surat kabar setiap hari selama dua pekan. Itu tidak terlalu menyenangkan," ujar Fagioli.

Maka dia menyebut sebagai mimpi untuk mengenakan jersey Italia. Fagioli akan memberikan 100 persen. Itu lebih penting daripada taktik atau keterampilan.

Fagioli adalah salah satu dari sekian banyak pemain dalam skuad dengan sedikit pengalaman sepak bola internasional. Hampir separuh dari pemain pilihan Spalletti memiliki kurang dari 10 caps untuk negaranya. Spalletti dalam banyak hal menjadi jalan keluar timnya. Spalletti membawa Napoli meraih gelar bersejarah Serie A setahun lalu.

Pria berusia 65 tahun itu mengakhiri cuti pasca-Scudetto terlebih dulu untuk mengambil pekerjaan terbesar dalam karirnya. Ini setelah Roberto Mancini pindah ke Arab Saudi bulan Agustus. Saat itu, Italia mempunyai tugas berat untuk lolos ke putaran final.

Namun, Spalletti dengan percaya diri mengambil-alih kendali dan memberikan harapan kepada para penggemar untuk kembali menyaksikan Gli Azzurri bertanding di Jerman. Tetapi akan sukseskah langkah Italia? ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top