Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Bisnis

Isuzu D-Max Jelajahi Pasar Tambang Sulawesi dan Kalimantan

Foto : Koran Jakarta/M Yasin

Beri Penjelasan Isuzu I Kepala Wilayah Kalimantan dan Sulawesi PT Astra International-Isuzu, Irwan Nawir (kiri) bersama Supervisor Astra Isuzu Sorowako Imrad (kanan) memberikan penjelasan mengenai Isuzu Diagnostic Service System (IDSS) yang dimiliki Isuzu D-Max di kawasan pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Sulawesi Selatan, Rabu (24/10).

A   A   A   Pengaturan Font

SOROWAKO - Manajemen PT Astra International-Isuzu terus mempergencar pemasaran mobil pick up (PU) 4x4 dua kabin Isuzu D-Max seiring menggeliatnya industri pertambangan di sejumlah daerah di Tanah Air, terutama Sulawesi dan Kalimantan. Apalagi, harga komoditas tambang seperti nikel dan batubara terus membaik, sehingga dipastikan kebutuhan kendaraan operasional yang tangguh dan tahan lama akan meningkat.

"Kami memiliki produk seperti Isuzu D-Max yang sudah dipercaya oleh perusahaan tambang karena durabilitas dan ketangguhannya," ujar Kepala Wilayah Kalimantan dan Sulawesi PT Astra International-Isuzu, Irwan Nawir saat mengunjungi tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, Rabu (24/10).

Irwan menjelaskan, perusahaan tambang nikel raksasa multinasional itu mulai menggunakan mobil Isuzu D-Max sejak 2004. Hingga saat ini, total sudah 319 unit yang digunakan PT Vale Indonesia. Bahkan, sebagian besar mobil yang sudah berusia di atas 10 tahun masih digunakan di area tambang di Sorowako.

Selain di Sulawesi, pihaknya juga akan mempergencar pemasaran di Kalimantan. Tahun depan, pihaknya menargetkan menguasai 25 persen pangsa pasar di Kalimantan. Apalagi diperkirakan, dengan membaiknya harga batubara, market mobil PU kabin ganda 4x4 akan bergerak naik di angka 20-25 persen. "Peningkatan luar biasa. Pangsa pasar kami dari semula hanya 1-5 persen, tahun ini pangsa pasar kami melonjak jadi 15 persen. Tahun depan kami optimistis bisa meraih 20-25 persen," tutur Irwan.

Menurut dia, D-Max bisa diterima dengan baik karena memiliki ketangguhan dan daya tahan yang lama. Selama digunakan sebagai kendaraan supporting di tambang PT Vale, D-Max tidak pernah mengalami masalah. Di area tambang, kendaraan itu bisa digunakan sehari penuh dengan jarak tempuh 200-300 kilometer (km) per hari.

Sedangkan di area luar tambang, sekitar 50-100 km per hari. Sebanyak tujuh tim mekanik Isuzu menetap di kawasan tambang untuk memberi layanan 24 jam.

"Sebagian kontraktor tambang memilih merek lain yang harganya sedikit lebih murah, tetapi daya tahannya rendah, paling 3-5 tahun penggunaan. Makanya, kebanyakan owner ataupun perusahaan tambang yang memilih Isuzu D-Max karena daya tahannya lama. Kendaraan kami malah ada yang dipakai lebih dari 10 tahun. Jika dibagi dengan waktu pemakaian, tentu jatuhnya lebih efisien," tambah Irwan.

Lebih Familiar

Sementara itu, Senior Manager of Mobile Equipment Maintenance (MEM) PT Vale Indonesia Tbk, Teguh Dwi Kuncoro, mengatakan memilih D-Max bukan semata karena fuel consumption-nya. "Sebab, untuk sisi fuel consumption, ada prioritas lain yakni kendaraan berat dump truck. Kalau D-Max adalah kendaraan supporting, masuk di light vehicle," kata Teguh.

Dikatakan, pihaknya memilih Isuzu D-Max karena kendaraannya lebih familiar dengan fuel yang digunakan PT Vale. Mobil lain, terutama buatan Eropa, sangat sensitif untuk penggunaan jenis BBM. Makanya, injektor mobil itu sering bermasalah.

"Sementara Isuzu D-max tidak. D-Max bisa menggunakan solar jenis apa saja, termasuk yang kelas terendah," ujarnya.

Supervisor Astra Isuzu Sorowako Imrad mengatakan, D-Max spesifikasinya memang unggul ketimbang merek lain. D-Max diperkuat mesin commonrail 4JK1-TC HI dengan 2.500 cc. Mesin itu dilengkapi pompa injeksi bahan bakar dengan kontrol elektronik dan dibalut intercooled turbo chargerand VGS (variable Geometry Systems).

Dengan mesin commonrail, filter BBM dibuat ganda, sehingga residu solar tersaring dua kali. Makanya, mobil itu cocok dipakai di pertambangan yang mampu mengakomodasi solar tambang. ers/AR-2

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top